Sanggar Soreng Warga Setuju Ngablak, Magelang Upaya Lestarikan Tari Tradisional

Sanggar Soreng Warga Setuju Ngablak, Magelang Upaya Lestarikan Tari Tradisional

BUDAYA. Sanggar Soreng Warga Setuju Ngablak, Magelang salah satu sanggar yang masih melestarikan tari tradisional.-IST-MAGELANG EKSPRES

NGABLAK, MAGELANGEKSPRES.ID - Soreng adalah tarian asli Kabupaten Magelang bergenre kerakyatan yang berkembang sejak puluhan tahun yang lalu.

Sanggar Soreng Warga Setuju didirikan di Ngablak, Kabupaten Magelang oleh sekelompok seniman dan tokoh masyarakat yang memiliki keprihatinan terhadap kelangkaan generasi muda yang tertarik pada seni tari tradisional.

Pada tahun 1983, sekelompok warga Ngablak yang peduli terhadap pelestarian budaya lokal mulai berkumpul untuk membentuk sebuah wadah yang bisa mengembangkan dan mengajarkan kesenian tradisional kepada anak-anak dan remaja setempat.

BACA JUGA:SMP Mutual Kota Magelang Kenalkan Wayang Siladan dan Tari Soreng di 3 Negara

Nama "Soreng Warga Setuju" dipilih karena mengandung makna kebersamaan dan kesepakatan warga untuk menjaga seni tari Soreng sebagai salah satu warisan budaya Magelang.

Sanggar Soreng Warga Setuju semakin mendapat pengakuan luas atas upayanya dalam melestarikan kesenian tradisional Magelang dengan keterlibatannya pada agenda pariwisata lokal maupun nasional.

Setelah sukses menjadi penyaji tari di Istana Negar Jakarta pada HUT RI pada 2019, kini pelestari seni dari lereng Merbabu tersebut diundang untuk menjadi salah satu talent yang mengisi acara penutupan World Dance Day (WWW) 2025.

BACA JUGA:Tari Soreng Magelang Tampil di BEC 2024 di Banyuwangi

Sebagai informasi, World Dance Day 2025 adalah perayaan internasional yang diselenggarakan oleh Universitas Seni Indonesia (ISI) Solo.

Dalam event tersebut, perbagai seniman dari kelas dunia tampil selama 24 jam mulai dari 29 April 2025 pukul 06.00 WIB hingga 30 April 2025 pukul 06.00.

Penanggung jawab sekaligus pelatih Sanggar Soreng Warga Setuju, Slamet Santosa (49) mengaku merasa bangga dapat kembali diundang sebagai pengisi acara WWW 2025.

BACA JUGA:Kesenian Rakyat Masih Eksis Digelar Bersamaan dengan Khataman Alquran di API Tegalrejo

"Beberapa kali kami juga ikut tampil, tentu ada rasa haru karena kami seniman yang sehari-harinya bertani, bisa tampil sejajar dengan seniman-seniman papan atas," ujar Slamet kepada Magelang Ekspres, Selasa 29 April 2025.

Menurut Slamet, perjalanan untuk menjadi talent pada WWW 2025 mengalami proses panjang dengan didampingi koreografer Internasional dari Magelang, Eko Suprianto atau yang lebih dikenal dengan Eko Pece.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: magelang ekspres

Berita Terkait