Misteri Kematian Warga Pakis, Diduga Dikeroyok karena Sering Mabuk-mabukan

"Saat ini kami masih memburu terduga lain. Mereka diduga kuat adalah pelaku pengeroyokan JS yang pertama," ujarnya.

BACA JUGA:Telitu Art Space Beri Wadah Para Perupa di Magelang

Kapolresta Magelang Kombes Pol Herbin Garbawiyata Jaya Sianipar menegaskan bahwa pihak kepolisian telah melakukan pembongkaran makam korban JS, Sabtu, 3 Mei 2025 lalu.

Saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi dari laboratorium forensik untuk menentukan penyebab kematian JS.

Polisi, kata dia, tak ingin gegabah menentukan penyebab kematian korban.

BACA JUGA:Seniman Ruwat Meriahkan Borobudur Bike Week 2025, Lestarikan Tradisi dan Dukung UMKM

"Kami belum dapat menyimpulkan apakah kematian tersebut murni disebabkan oleh kecelakaan atau akibat pengeroyokan. Kita harus sangat teliti dalam hal ini," kata Herbin.

Berdasarkan penyelidikan kepolisian sementara ini, JS diduga diserang secara berkelompok di sekitar Terminal Tegalrejo pada Rabu, 30 April 2025 atau sehari sebelum jasad korban ditemukan.

Salah seorang saksi memberi keterangan, jika korban sempat mengendarai motornya sendiri.

BACA JUGA:Polisi Duga Penemuan Mayat di Tegalrejo Magelang Adalah Korban Pembunuhan

Seperti diberitakan, seorang pria berinisial JS (39) yang merupakan warga Pakis, Magelang, ditemukan tak bernyawa di tepi Jalan Magelang-Kopeng, Krajan, Tegalrejo, Kabupaten Magelang pada Kamis, 1 Mei 2025.

Awalnya, korban dianggap sebagai korban kecelakaan, namun belakangan pihak kepolisian menduga bahwa kematiannya disebabkan oleh penganiayaan.

Setelah sempat dibawa ke rumah sakit, jasad itu kemudian dimakamkan oleh keluarganya di Pemakaman Bawang, Pakis, seblum akhirnya dibongkar oleh Polresta Magelang sebagai tindak lanjut penyelidikan.

Sumber: magelang ekspres