Kenggulan Beras Organik Bandongan Beri Keuntungan Dua Kali Lipat Dukung Ketahanan Pangan Berkelanjutan

Kenggulan Beras Organik Bandongan Beri Keuntungan Dua Kali Lipat Dukung Ketahanan Pangan Berkelanjutan

Petani di Kecamatan Bandongan tengah memanen gabah organik cikal bakal beras organik Bandongan, yang diklaim punya nilai tinggi serta kualitas sangat bagus dibanding varietas lain.-WIWID ARIF-MAGELANG EKSPRES

Di Bandongan saat ini tercatat baru 714 hektare lahan sawah telah resmi terverifikasi sebagai sawah organik. Sebuah angka yang patut dibanggakan, meskipun jauh dari kata ideal.

"Petani dan konsumen sama-sama diuntungkan karena yang dijual bukan hanya beras, tapi juga nilai dan kualitas,” imbuh Agus.

BACA JUGA:Bulog Magelang Siap Beli Gabah Petani Temanggung Rp6.500/Kg, Pastikan Penyerapan 4.000 Ton Beras

Keberadaan beras organik memang bukan kemarin sore. Ia adalah buah perjuangan panjang para pecinta alam yang merindukan pertanian ramah lingkungan, sebagai antitesis dari gelombang penggunaan bahan kimia yang masif.

Ketua DPC Genta Pangan Mandiri Bandongan Gunawan Aris Sukmanto mengatakan dengan mantap menatap masa depan. Tantangan ke depan adalah memperluas kuantitas dan kualitas produksi.

Terlebih, Bandongan kini memiliki 'Beras Bandongan' sebuah produk lokal dengan nilai jual tinggi yang siap merajai pasar.

"Beras Bandongan sebenarnya banyak di pasar lokal bahkan se-Jawa Tengah dengan perbandingan harga Rp2 ribu sampai Rp5 ribu per kilogramnya, dibanding beras organik lain di luar label Bandongan," imbuhnya.

BACA JUGA:Aplikasi Klinik Tani Genta Pangan Diresmikan, Sarana Membantu Permasalahan Petani di Magelang

Oleh karena itu, akan lebih baik kalau ‘Beras Bandongan’ ini dipatenkan. Dengan begitu, Beras Bandongan tak hanya punya merk, tetapi juga siap memperluas jangkauannya.

Saat ini, Data Statistik Pertanian Organik Indonesia (SPOI) 2024 mencatat 714 hektare lahan organik di Bandongan. Angka ini memang belum menyaingi 2.019 hektare lahan konvensional.

"Target Genta adalah membangun stigma positif, agar seluruh lahan sawah di Bandongan berubah menjadi hamparan sawah organik seluruhnya," tegasnya.


Warna beras organik Bandongan, bercorak putih susu, berbeda dengan beras konvensional pada umumnya-WIWID ARIF-MAGELANG EKSPRES

BACA JUGA:Akselerasi Pembentukan Koperasi Merah Putih, Kementan Gandeng Penyuluh Pertanian

Menurutnya, beras organik bukan sekadar tren sesaat, melainkan sebuah jalan menuju kesejahteraan dan kelestarian.

Gunawan menyebut, beras organik adalah mutiara di air keruh, yang jika berhasil diangkat maka akan menjadi sumber kemakmuran baru bagi keluarga para petani.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: magelang ekspres

Berita Terkait