Desa Deyangan Bangkitkan Ruh Spiritual Borobudur Lewat Tradisi dan Budaya

Desa Deyangan Bangkitkan Ruh Spiritual Borobudur Lewat Tradisi dan Budaya

DISKUSI. Sejumlah warga mengikuti Jagongan Magelangan di Balai Desa Deyangan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang.-HARYAS PRABAWANTI-MAGELANG EKSPRES

Sucoro juga berharap, Perpres 101 Tahun 2024 tentang otoritas Borobudur dapat benar-benar memperhatikan desa sekitar.

BACA JUGA:2 Jemaah Haji Asal Kabupaten Magelang Meninggal di Tanah Suci

"Jangan sampai hanya Balai Konservasi Desa (Balkondes) yang ramai, tapi dua kilometer dari sana tetap terpinggirkan,” ujar Sucoro.

Selain itu, ke depan, harmoni antara nilai Islam dan Buddha yang terjalin di Desa Deyangan semakin mencerminkan semangat toleransi yang sejalan dengan warisan budaya Borobudur.

Sebab, Borobudur bukan hanya tentang kunjungan jutaan wisatawan, namun juga tentang ruh yang hidup di masyarakat sekitarnya.

"Lewat Jagongan Magelangan, kami ingin mengingatkan kembali bahwa Deyangan dan desa-desa lain punya peran penting dalam menjaga warisan itu,” tutup Sucoro.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: magelang ekspres

Berita Terkait