Lahan 10 Hektare Disiapkan di Kabupaten Magelang untuk Bangun Sekolah Rakyat Terpadu

Lahan 10 Hektare Disiapkan di Kabupaten Magelang untuk Bangun Sekolah Rakyat Terpadu

BERBINCANG. Bupati Magelang, Grengseng Pamuji berjabat tangan dengan siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas atau SRMA 43 Magelang, belum lama ini.-HENI AGUSNINGTYAS-MAGELANG EKSPRES

SALAMAN, MAGELANGEKSPRES.ID - Bupati Magelang, Grengseng Pamuji menegaskan bahwa lokasi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 43 Magelang akan dipindah ke lokasi baru tahun 2026 mendatang.

Hal ini disampaikan saat ia meninjau kegiatan belajar mengajar di SRMA 43, Senin (14/7).

"Tahun depan tidak lagi di gedung Antasena dan Pusdiklat Tegalrejo. Lokasi akan dipusatkan di satu tempat. Pemkab diminta menyiapkan lahan seluas 10 hektare untuk pembangunan sekolah yang terpadu," ujar Grengseng di hadapan para siswa dan wali murid.

BACA JUGA:Cek Kesehatan dan Orientasi Jadi Fokus Utama MPLS di Sekolah Rakyat Magelang

Rencana pemindahan ini akan direalisasikan di Kecamatan Kaliangkrik.

Pemkab Magelang telah mengajukan permohonan penggunaan lahan kepada Perhutani, dan pembangunan direncanakan selesai dalam waktu satu tahun.

"Iya, lokasinya di Kaliangkrik. Sekarang sedang proses permohonan ke Perhutani. Tahun depan sekolah ini harus sudah menempati lokasi baru," tambahnya.

BACA JUGA:Kunjungan ke Magelang, Pemerintah Pusat Janjikan Renovasi dan Pembangunan 150 Sekolah Rakyat

Dalam kesempatan tersebut, Grengseng juga mengajak para orang tua siswa untuk mendukung penuh pendidikan anak-anak mereka di Sekolah Rakyat.

"Mohon keikhlasan bapak dan ibu melepas putra-putrinya untuk belajar di sini. Mereka akan mendapat kurikulum terbaik dengan fasilitas pendidikan yang memadai. Untuk para siswa, tugas kalian di sini hanya satu: belajar dengan sungguh-sungguh. Kami tunggu prestasi kalian,” ucap Grengseng.

Kepala Sekolah SRMA 43 Magelang, Sri Redjeki menjelaskan bahwa sistem pendidikan di sekolah ini menggabungkan tiga pendekatan kurikulum.

BACA JUGA:Tinjauan ke Sekolah Rakyat di Magelang, AHY Berharap Mampu Putuskan Rantai Kemiskinan

Antara lain kurikulum persiapan (untuk pembentukan karakter dan akhlak), kurikulum formal setingkat SMA, serta kurikulum asrama dengan pendekatan pesantren sesuai arahan Kementerian Agama.

"Insyaallah, anak-anak akan mendapatkan pendidikan yang terbaik. Semua fasilitas ditanggung oleh negara," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: magelang ekspres

Berita Terkait