Pendapatan Hotel di Kota Magelang Turun Imbas Efisiensi, Pengusaha Bertahan Tanpa PHK

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID - Ancaman gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) mengintai di Kota Magelang salah satunya dalam sektor perhotelan.

Hal ini akibat fenomena lesunya daya beli masyarakat yang terjadi sejak awal tahun 2025 lalu.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Magelang, Eddy Sustrisno menyebut, para pengusaha sekarang sedang mendapatkan tantangan yang sangat sulit.

BACA JUGA:Ikhtiar Hotel di Magelang, Tingkatkan Layanan di Tengah Berkurangnya Tamu MICE

Meski demikian, mereka memilih menahan diri dari PHK.

"Sejauh ini belum ada dan jangan sampai ada PHK di Kota Magelang. Meskipun itu tidaklah mudah,” katanya, kemarin.

Menurutnya, efisiensi yang digelorakan pemerintah pusat, berdampak signifikan bagi kekuatan ekonomi daerah.

BACA JUGA:Grand Artos Hotel Resmikan Maple Spa, Hadirkan Pengalaman Relaksasi Modern di Magelang

Pendapatan sektor perhotelan misalnya, menyusut drastis karena ancaman ekonomi global dan program efisiensi.

"Tapi kita patut bersyukur karena pengusaha-pengusaha kita tidak ada yang mem-PHK karyawannya. Mereka tetap bertahan, meski kondisi sedang tidak baik-baik saja," ucap pemilik RS Lestari Raharja tersebut.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Magelang, Edi Hamdani mengakui bahwa di masa lalu, Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) adalah denyut bisnis Hotel dan restoran.

BACA JUGA:PHRI Serukan Pengusaha Hotel di Magelang Tak Cuma Andalkan MICE Jika Ingin Tetap Bertahan

Namun, pemberlakuan efisiensi anggaran, terutama dari instansi pemerintahan dan perusahaan besar, membuat pergerakan MICE di Kota Magelang melambat.

Ruang-ruang rapat dan ballroom yang dulu penuh jadwal kini sesekali kosong.

Sumber: magelang ekspres