Mencari Lailatul Qadar, Jangan Pilih-Pilih Malam!
Mencari Lailatul Qadar, Jangan Pilih-Pilih Malam!--
MAGELANG EKSPRES- Lailatul Qadar terjadi pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Namun Allah Ta’ala merahasiakan waktu kapan di 10 terakhir Ramadhan.
Ini bagian dari rahasia Allah yang tidak satu pun manusia di alam ini yang mengetahui kapan Lailatul Qadar. Di antara hikmah mengapa Allah rahasiakan malam ini adalah agar manusia bisa istiqamah dalam melakukan ketaatan kepada Allah sepanjang waktu.
Sehingga mereka tidak beribadah dengan pilih-pilih malam tertentu, tapi dia beribadah sepanjang malam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan rambu-rambu agar umatnya mencari Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir. Sebagaimana dinyatakan dalam hadis dari Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu menghidupkan sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Beliau bersabda,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ القَدْرِ فِي الوِتْرِ، مِنَ العَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah malam qadar di malam ganjil pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)Hadis di atas, tidak hanya mengajarkan kepada kita untuk rajin ibadah di malam ganjil pada sepuluh terakhir Ramadhan saja. Namun hadis di atas mengarahkan kepada kita untuk mencari Lailatul Qadar di sekitar malam ganjil. Sebab, di malam inilah umumnya Lailatul Qadar itu terjadi.
Namun kita tidak bisa memastikan malam ganjil yang mana dan bisa saja Allah menurunkannya di malam genap.
Lailatul Qadar Hanya Sekali
Syaikh Abdullah Al-Jibrin menjelaskan
تكون ليلة واحدة ولو اختلف دخولها بالنسبة للبلدان ، فتدخل في البلاد العربية عند غروب شمس نهارهم وتدخل عند البلاد الإفريقية أيضا عند غروب شمس نهارهم وغيرها من البلاد ، فكلما غربت عند قوم دخلت عندهم ولو استغرق ذلك أكثر من 20 ساعة فتحسب لهؤلاء ليلتهم ، ولهؤلاء ليلتهم ، ولا مانع من أن تنزل الملائكة عند هؤلاء ، وهؤلاء أيضا .
Lailatul qadar hanya terjadi sekali, meskipun masuknya waktu malam berbeda-beda antar-negara. Mungkin masuk waktu malam di negara-negara Arab ketika matahari tenggelam di siang itu, kemudian masuk waktu malam di negera-negara Afrika ketika matahari tenggelam di siang harinya, dst.
Ketika hilang di satu negara, datang di negara yang lain, meskipun bisa jadi itu memakan waktu lebih dari 20 jam.
Karena itu, satu kaum menilai ini sebagai malam mereka dan kaum yang lain menilai itu sebagai malam mereka. Dan tidak ada yang mustahil ketika malaikat turun di kaum pertama kemudian turun lagi di kaum yang lain (Fatawa Islam, no. 129688).
Kembali kepada malam ganjil, bahwa Lailatul Qadar belum tentu ada di malam ganjil kita atau malam ganjil orang lain. Hanya Allah yang tahu. Karena kapan Allah menurunkan Lailatul Qadar ini, semuanya murni kehendak Allah.
Hendaklah kaum muslimin untuk tidak pilih-pilih malam untuk beribadah, sehingga hanya mau rajin ibadah di malam tertentu saja. Ini adalah sikap malas, hanya mencari untung tanpa melakukan banyak usaha. Bisa jadi, sikap semacam ini membuat kita jadi tertipu karena Allah tidak memberikan taufik untuk beribadah pada saat Lailatul Qadar.
Sebaliknya, mereka yang rajin beribadah di sepanjang malam dan tidak pilih-pilih, insya Allah akan mendapatkan Lailatul Qadar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
