Menipu Niat
Menipu Niat--
“Manusia ada empat jenis: seorang yang diberikan oleh Allah harta dan ilmu lalu dia beramal dengan ilmu dan hartanya, lalu orang lain pun berkata: kalau seandainya Allah memberikan kepadaku seperti yang orang itu dapatkan, aku akan beramal seperti amalannya, mereka berdua sama dalam pahala. Dan seseorang yang Allah berikan harta tapi tidak diberikan ilmu sehingga dia terjatuh disebabkan hartanya, ada seseorang yang berkata: kalau aku diberikan oleh Allah apa yang diberikan kepada orang tersebut, maka aku akan lakukan seperti yang dia lakukan. Kedua orang ini dalam sama dalam dosa.”(Muttafaq ‘alaihi)
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam saat beliau berada di Tabuk bersabda,
إنَّ بِالمَدِينَةِ أقْوامًا ما قَطَعْنا وادِيًا ولا وطِئْنا مَوْطِئًا يَغِيظُ الكُفّارَ ولا أنْفَقْنا نَفَقَةً ولا أصابَتْنا مَخْمَصَةٌ إلّا شَرِكُونا فِي ذَلِكَ وهُمْ بِالمَدِينَةِ
“Sesungguhnya di Madinah ada orang-orang yang tidaklah kita melewati sebuah lembah dan menempuh sebuah jalan yang membuat orang kafir murka, dan tidaklah kita bersedekah dan ditimpa kelaparan kecuali mereka juga mendapatkan pahala tersebut sedangkan mereka ada di Madinah.”
Para sahabat bertanya, Bagaimana bisa begitu ya Rasulullah? Kata Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam,
حَبَسَهُمُ الْعُذْرُ فَشَرَّكُوا بِحُسْنِ النِّيَّةِ
“Ada udzur yang menghalangi mereka untuk berangkat, namun niat mereka membersamai kita.” (HR. Bukhari No. 4423)
BACA JUGA:Menggapai Derajat Wali Allah Terdepan dengan Merutinkan Amalan Sunnah
Oleh karenanya, niat menjadikan orang yang tidak ikut berperang bisa mendapatkan pahala seperti ikut berperang, orang yang tidak ikut berjihad mendapatkan pahala jihad.
Dalam riwayat lain Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
إذا التقى المُسلِمانِ بسَيفِهِما فالقاتِلُ والمَقتولُ فى النّارِ». فقيل: يا رسولَ اللهِ، هذا القاتِلُ، فما بالُ المَقتولِ؟ قال: «لأنه أراد قَتلَ صاحِبِهِ
“Apabila dua orang muslim saling berhadapan dengan pedang mereka, maka pembunuh dan yang terbunuh berada di neraka. Sahabat pun bertanya: Duhai rasulullah, pembunuh berada di neraka, tapi mengapa yang terbunuh juga berada di neraka? Rasulullah ﷺ bersabda: karena dia juga ada keinginan membunuh saudaranya.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Pada hadits tersebut Nabi Muhammad Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam menyamakan niat dan keinginan buruk antara si pembunuh yang menyebabkan dia masuk neraka dan orang yang terbunuh yang jikalau bukan karena niatnya dia bisa masuk surga.
Menipu Niat
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan tentang orang yang menipu niat dalam hadis berikut ini,
أيُّما رَجُلٍ أصْدَقَ امْرَأةً صَداقًا واللَّهُ يَعْلَمُ مِنهُ أنَّهُ لا يُرِيدُ أداءَهُ إلَيْها فَغَرَّها بِاللَّهِ واسْتَحَلَّ فَرْجَها بِالباطِلِ لَقِيَ اللَّهَ يَوْمَ يَلْقاهُ وهُوَ زانٍ، وأيُّما رَجُلٍ ادّانَ مِن رَجُلٍ دَيْنًا واللَّهُ يَعْلَمُ أنَّهُ لا يُرِيدُ أداءَهُ إلَيْهِ، فَغَرَّهُ بِاللَّهِ واسْتَحَلَّ مالَهُ بِالباطِلِ، لَقِيَ اللَّهَ يَوْمَ يَلْقاهُ وهُوَ سارِقٌ
“Seorang laki-laki yang menjanjikan mahar kepada istrinya, sedangkan Allah tahu bahwa dia tidak ingin menyerahkan mahar tersebut, dan dia pun menipu istrinya dengan bersumpah atas nama Allah, menghalakan kemaluannya dengan cara yang bathil, maka dia akan bertemu Allah dengan label seorang pezina. Dan seseorang yang berutang kepada orang lain, sedangkan Allah tahu bahwa dirinya tidak mau melunasi utang tersebut, dan dia pun menipu pemberi utang dengan bersumpah kepada Allah, menghalalkan hartanya dengan cara yang bathil, maka dia akan bertemu Allah dengan label seorang pencuri.” (HR. Ahmad No. 18932)
BACA JUGA:Bukti Kasih Sayang Allah : Melipatgandakan Amal Baik dan Tidak Melipatgandakan Amal Buruk
Niat buruk bisa mengubah perbuatan mubah menjadi haram, perbuatan yang dibolehkan menjadi terlarang, dan perbuatan yang tidak ada dosanya menjadi perbuatan dosa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: