Jalani Terapi, Puluhan Pegawai Pemkab Purworejo Kapok Merokok

Jalani Terapi, Puluhan Pegawai Pemkab Purworejo Kapok Merokok

MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO - Puluhan pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo dibuat kapok merokok usai menjalani terapi berhenti merokok dengan metode Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) di Ruang Arahiwang Kantor Bupati Purworejo, Rabu (13/11). Terapi itu menjadi rangkaian kegiatan Seminar bertajuk “Wujudkan Lingkungan Pemkab Purworejo Sehat Tanpa Asap Rokok untuk Dukung Germas dengan Metode SEFT” yang digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo. Berbagai tingkah aneh, mulai kesakitan pada bagian tubuh tertentu hingga muntah-muntah, terlihat saat sejumlah pegawai laki-laki yang juga menjadi peserta seminar itu diterapi. Sebagian besar mereka mengaku merasakan sensasi pahit dan langsung menyatakan kapok untuk merokok lagi. “Rasanya pas diterapi, panas dan tubuh menolak untuk merokok. Ini saya rasakan seperti saat sakit, rasa ingin merokok ada, tapi merokok tidak enak,” kata Agus Irdiyanto, salah satu pegawai usai diterapi. Ketua Umum Panitia Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55 Tahun 2019 Tingkat Kabupaten Purworejo, dr Andang Hantono Putro, menyebut Seminar yang dirangkai dengan terapi tersebut menjadi bagian peringatan HKN ke-55. Seminar menghadirkan 2 orang narasumber utama, yakni selebriti yang juga terapis nasional Fuad Baradja serta Dosen UMY dr Oryzati Hilman. Selain bersama tim khusus, dalam melakukan terapis keduanya dibantu para dokter Purworejo yang sudah mendapatkan pelatihan terapi metode SEFT. Sementara pesertanya berjumlah sekitar 200 orang dari unsur pegawai di lingkungan OPD tingkat kecamatan hingga kabupaten. Baca Juga Terjatuh saat Mencoba Lari, Penambang Pasir Merapi Tewas Terkubur Longsoran “Ini metode terapi lama, tapi di Purworejo kita lakukan baru kali ini,” sebutnya. Menurutnya, metode ini ampuh untuk membuat pecandu rokok kapok. Melalui terapi, pecandu akan merasakan sensasi pahit. Selanjutnya jika dilandasi dengan motivasi yang kuat, makan akan muntah dan seketika tidak ada keinginan untuk kembali merokok. “Dalam proses ini kita memulihkan kembali ingatan saat pertama merokok yang rasanya tidak enak,” jelasnya. Dokter Andang yang juga kepala UPT Puskesam Banyuasin mengungkapkan bahwa seminar digelar sebagai upaya untuk mendukung program Germas yang sudah dibreakdown di Purworejo, khususnya terkait stunting. Diharapkan masyarakat dapat berhenti merokok dan memanfaatkan alokasi uang pembelian rokok untuk memenuhi gizi keluarga. “Dengan gizi terpenuhi, maka generasi kita akan terhindar dari stunting atau kerdil. Dengan berhenti merokok, anak dan istri juga tidak akan menjadi korban karena mereka perokok pasif,” ungkapnya. (top)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: