Berdayakan UMKM Produksi Masker

 Berdayakan UMKM Produksi Masker

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG SELATAN - Anggota DPRD Kota Magelang Aji Setiawan mendorong Pemkot Magelang untuk memberdayakan masyarakatnya menghalau sebaran virus korona (Covid-19). Termasuk dalam melibatkan pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) yang saat ini juga terdampak negatif di sisi perekonomian Kota Sejuta Bunga. Anggota Komisi B DPRD Kota Magelang itu menegaskan, potensi daerah yang terkenal dengan kota jasa mestinya bisa menjadi solusi di tengah pandemi korona. Dia mencontohkan, keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) dan UMKM yang bergerak di bidang konfeksi semestinya bisa memproduksi masker yang belakangan sangat jarang ditemukan. Jikapun ada, harganya sudah sangat mahal dan menyulitkan masyarakat kelas menengah ke bawah. "Potensi Kota Magelang sebagai Kota Jasa sehingga kota ini sangat kaya UMKM di berbagai sektor. Ditambah punya BLK yang salah satu jurusannya adalah konfeksi. Kedua sektor ini seharusnya bisa diberdayakan untuk membuat masker, hand sanitizer, maupun alat pelindung diri (APD) tentu dengan pengawasan ketat dan standar Kementerian Kesehatan, sehingga bisa menjadi solusi di atas masalah substansial pandemi Covid-19," kata Aji saat dihubungi, Kamis (2/4). Ia menilai, masyarakat saat ini sangat kesulitan mendapatkan masker, hand sanitizer, dan APD. Kalaupun ada harganya bahkan sudah naik sampai tiga kali lipat dari biasanya. "Pemerintah di sini bisa ambil peran memberdayakan pelaku UMKM dan peserta BLK untuk memproduksi barang yang memang sedang dan paling dibutuhkan masyarakat sekarang ini. Tidak perlu kita terlalu bergantung dengan daerah lain, kalau kita sendiri bisa memproduksinya," ujarnya. Baca Juga Pemkot Magelang Jamin 4 Pasar Tradisional Tetap Dibuka, Siap Penuhi Kebutuhan Pokok Masyarakat Dengan pemberdayaan masyarakat menciptakan hand sanitizer, masker, maupun APD ini, dia yakin akan sangat berpengaruh terhadap kenaikan perekonomian di tingkat dasar. Pemerintah, katanya, bisa memberikan bantuan berupa subsidi dan pendistribusian hasil karya pelaku UMKM ini. "Saya melihat di daerah lain, banyak BLK yang bisa memproduksi masker dan hand sanitizer. Kenapa tidak dicontoh, karena Kota Magelang juga punya BLK. Dari pada ditutup total, alangkah baiknya diberdayakan, meski harus hati-hati dan tetap memperhatikan protokol kesehatan," ucapnya. Dia juga teringat anjuran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mendengar keluhan warganya lantaran kelangkaan masker dan hand sanitizer. Pemprov Jawa Tengah pun meminta usaha bidang konfeksi untuk membuat masker sebanyak-banyaknya juga UMKM untuk memproduksi hand sanitizer, mengingat kedua barang itu sangat dibutuhkan masyarakat, mengantisipasi virus korona. "Pelaku UMKM dan peserta BLK sebenarnya bisa beraktivitas di dalam rumah untuk memproduksi kebutuhan alat kesehatan saat ini. Asalkan produksinya standar dan diawasi medis, saya kira akan sangat bermanfaat," papar dia. Ada beberapa kebijakan yang akan terlaksana dengan baik, jika usulan itu diwujudkan. Selain program pemerintah pusat tentang physical distancing terwujud, pelaku usaha kecil juga tidak terlalu dipusingkan karena mereka tidak perlu menutup usahanya. "Perang melawan Covid-19 tidak bisa dilakukan sendirian oleh petugas medis, pemerintah, dan anggota dewan saja, tapi harus melibatkan semua lapisan masyarakat termasuk para pelaku usaha kecil," tandasnya. Dia juga mengimbau masyarakat saat ini bisa mengurangi aktivitas di luar rumah. Segala sesuatu, bila bisa dikerjakan tanpa harus 'ngantor' maka tidak perlu berpergian. "Lebih baik stay di rumah. Apalagi sekarang banyak aplikasi berbasis smartphone yang membuat orang tidak perlu 'ngantor'. Hindari kerumunan, mungkin nongkrong dan lain sebagainya, karena Covid-19 bisa menyerang siapa saja yang kontak dengan orang lain," katanya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: