Angkat Potensi Gunung Tidar, Festival Tidar akan Digelar Setiap Tahun

Angkat Potensi Gunung Tidar, Festival Tidar akan Digelar Setiap Tahun

HELATAN Festival Tidar mampu menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat luar daerah untuk menyambangi Kota Sejuta Bunga. Setelah absen di tahun 2018, Festival Tidar kembali hadir menyapa warga Kota Magelang dan sekitarnya. Festival Tidar akan digelar setiap tahun. Walikota Magelang, Sigit Widyonindito membuka resmi festival yang dipadu dengan pesta rakyat dan Haul Syeh Subakir ini. Turut mendampingi wakilnya Windarti Agustina, Ketua DPRD Kota Magelang Budi Prayitno, dan Sekda Kota Magelang Joko Budiyono. Ratusan pelajar SMP, SMA, dan SMK terlibat dalam tarian kolosal yang mampu membuat kagum para penonton. Termasuk para penampil dari berbagai sanggar dan instansi ini, seperti ISI Jogjakarta, ISI Solo, dan sanggar kesenian dari Purworejo, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Wonosobo. Baca Juga Ajukan 3 Poin Tuntutan ,Ratusan Mahasiswa UMP dan AMM Purworejo Datangi DPRD Purworejo Turut memeriahkan acara itu, sejumlah mahasiswa asing dari Thailand dan Tajekistan yang tengah kuliah di Unnes dan UIN Walisongo. Mereka diundang oleh Disporapar untuk mengikuti Famtrip sekaligus tampil di Festival Tidar. Sigit mengatakan jika Festival Tidar akan terus diadakan ke depan dengan peningkatan kualitas dan kuantitas. Bila perlu, pelaksanaan festival selama dua hari atau lebih, bahkan jika memungkinkan sepanjang Jalan Ikhlas sebagai lokasi saat ini ditutup sementara. "Sayang memang tahun lalu tidak terlaksana, padahal sangat bagus untuk mengenalkan potensi Gunung Tidar ke masyarakat luas. Termasuk wadah pentas seni anak-anak kita yang belajar di sanggar atau sekolah,” katanya. Menurutnya, pelaksanaan festival hanya sehari ini kurang. Apalagi, melibatkan UMKM yang terlihat repot menyiapkan stand dengan beragam barang di dalamnya. Ia pun akan mengevaluasi pelaksanaan saat ini dan akan merumuskan untuk pelaksanaan tahun berikutnya. "Kita akan evaluasi semuanya. Saya ingin festival ini diadakan lagi dengan kualitas yang meningkat,” katanya. Senada disampaikan Ketua Komisi B DPRD Kota Magelang, Stin Syahyutri yang hadir bersama anggota pada pembukaan festival. Ia mengapresiasi pelaksanaan Festival Tidar ini meski masih ada yang perlu terus disempurnakan. "Bagus kegiatan seperti ini. Para seniman memiliki wadah berkarya di festival ini. Juga ekonomi kerakyatan bergeliat. Tadi saya lihat penampilan keseniannya bagus-bagus. Ke depan harus diadakan lagi dengan dimatangkan lagi konsepnya,” ungkapnya. Kepala Disporapar Kota Magelang, Djarwadi mengutarakan, Festival Tidar ini merupakan event seni budaya yang bertujuan untuk mempromosikan pariwisata di Kota Magelang. Juga sekaligus memperingati Hari Pariwisata se-Dunia yang jatuh pada 27 September lalu. Baca Juga| Festival Gunung Tidar di Magelang, Peringati Haul Syekh Subakir, Ulama Besar yang Dimakamkan di Gunung Tidar Kita ambil lokasi di Jalan Ikhlas kompleks pertokoan Rejotumoto ini karena memang ada di area Gunung Tidar. Harapannya potensi pariwisata dapat terinformasikan ke masyarakat luas dan mengangkat UMKM Kota Magelang,” tuturnya. Tak sekadar mencari peruntungan, pelaku UMKM di Kota dan Kabupaten Magelang justru merasa ajang Festival Tidar cocok untuk sarana promosi produk-produk mereka. Ada sekitar 50 stand UMKM, kerajinan, kuliner, dan lainnya memeriahkan Festival Tidar yang digelar hingga malam hari itu. "Saya tidak pasang target berapa. Yang penting saya bisa mengenalkan dan mempromosikan produk-produk yang saya jual, seperti tanaman hias anggrek dan sebagainya di lapak saya," kata Novita Nila Dewi, salah satu pemilik stand tanaman di Festival Tidar. (des/hms)          

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: