Cegah Kerumunan, Formasi 19 Bagikan  Sembako Formasi Door to Door

Cegah Kerumunan, Formasi 19 Bagikan  Sembako Formasi Door to Door

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Upaya masyarakat dalam memutus rantai penyebaran virus corona (Covid-19) dilakukan dengan melakukan karantina mandiri di rumah. Hal itu jelas memberi dampak kepada sejumlah warga dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Untuk itu, Forum Masyarakat Sosial Peduli Dampak Covid-19 (Formasi 19) Kota Magelang membagikan ratusan paket sembako dan makanan gratis kepada warga yang tinggal di sekitarnya. Formasi 19 yang berpusat di Kelurahan Magelang, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang itu membagikan setidaknya 240 paket sembako dan makanan, Minggu (19/4). Ketua Formasi 19 Kota Magelang, Djoko Winarno mengatakan, bantuan pangan itu disalurkan 240 keluarga di Kota Magelang. Selanjutnya, pada gelombang kedua akan kembali digelar dengan sasaran masyarakat yang tinggal di Kabupaten Magelang. Bantuan pangan yang diberikan di antaranya beras, mi instan, dan telur. \"Dana yang kita gunakan dalam baksos ini adalah dana swadaya dan sejumlah donatur. Sasarannya adalah masyarakat yang benar-benar membutuhkan yang telah kita petakan sebelumnya,\" kata Djoko, Senin (20/4). Baca Juga Sekda Imbau Warga Aktifkan Ronda Kampung, Jaga Kondusivitas di Tengah Pandemi Corona Sengaja pembagian sembako digelar dari pintu ke pintu. Hal ini untuk mewujudkan imbauan pemerintah soal physical distancing dan social distancing. \"Kita tidak ingin bagi-bagi sembako ini justru menambah kerumunan. Oleh karena itu, bantuan yang kita salurkan dikirim ke rumah-rumah secara door to door. Kebetulan dari beberapa pengurus, ada salah satu anggota dewan yang berperan penuh dalam baksos ini,\" ujarnya. Djoko menjelaskan, keluarga yang mendapat bantuan itu mayoritas terdampak langsung pandemi Covid-19. Akibat kebijakan pemerintah menerapkan physical dan social distancing, pendapatan mereka pun babak belur. \"Mayoritas yang kita beri bantuan ini adalah pedagang yang tidak laku jualannya, seperti pedagang kaki lima, pedagang cilok, jajanan, buruh gendong, tukang ojek, tukang becak, dan masyarakat kurang mampu,\" ucapnya. Ia menambahkan karena aktivitas sekolah diliburkan dan kerumunan di tempat umum sudah dilarang, mereka pun tidak lagi bisa bekerja. \"Yang berjualan ini rata-rata ibu-ibu. Mereka pada berhenti jualan karena kondisi seperti ini. Istilahnya mereka terdampak dari pembatasan di kerumunan, maka dari itu kami bergerak untuk membantu,\" tambahnya. Sementara itu salah satu pengurus Formasi 19, yang juga Anggota DPRD Kota Magelang, Marjinugroho mengapresiasi langkah komunitas sosial tersebut yang peduli terhadap sesama. Menurutnya, wabah Covid-19 harus diperangi dengan semangat kebersamaan, kemanusiaan, dan juga kepedulian sosial. \"Kita tahu bahwa dampak pandemi virus corona ini sangat terasa. Tidak hanya ekonomi yang jatuh, tetapi masyarakat juga terdampak. Masyarakat diimbau untuk tetap di rumah, tapi di sisi lain mereka belum mendapatkan bantuan sembako seperti ini,\" katanya. Marjinu yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat Kota Magelang itu menuturkan, kebijakan pembatasan fisik dan sosial sebagai pencegah penyebaran Covid-19 wajib didukung semua pihak. Akan tetapi, kata dia, pemerintah juga harus jeli memperhatikan masyarakat yang terdampak. \"Bukan hanya pedagang yang sekarang jadi tidak laku dagangannya. Tapi ada juga masyarakat yang jadi tulang punggung keluarga, tapi tidak mendapat penghasilan karena perusahaan mereka \\\'merumahkannya\\\'. Keluarga seperti itu yang juga harus mendapat perhatian,\" pungkasnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: