Dampak Covid-19, Penduduk Miskin Kota Magelang Diprediksi Bertambah

Dampak Covid-19, Penduduk Miskin Kota Magelang Diprediksi Bertambah

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG  - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Magelang memperkirakan jumlah penduduk miskin akan bertambah seiring dengan adanya penyebaran virus corona atau Covid-19 di daerah tersebut. Tidak hanya itu, pengemis gelandangan dan orang terlantar (PGOT) juga diprediksi bakal bertambah. Kepala Dinas Sosial Kota Magelang, Wulandari Wahyuningsih mengatakan Pemkot Magelang telah begerak bersama elemen masyarakat dalam membantu warga terdampak virus corona. Salah satunya kerja sama dengan Forum CSR (Corporate Social Responsibility) dalam menghadirkan bilik penyemprotan desinfektan di 11 titik. Begitu pula pembagian sembako selama satu bulan penuh sampai 30 April kepada warga yang membutuhkan sebanyak 321 dos setiap hari. Kemudian dibagikan 200 dos kepada tenaga penyemprotan cairan deinfektan. \"Ada juga kita kerja sama dengan alumni SMA 1 Magelang beserta donatur berupa pembagian 50 paket sembako kepada ODP (orang dalam pemantauan) dan PDP (pasien dalam pengawasan). Isi paketnya 10 kg beras, 30 butir telur, kecap 2 sachet, minyak goreng 1 kg, dan mie satu dos,\" katanya. Dia menyebutkan, dalam waktu dekat pihaknya akan menyalurkan bantuan pangan non-tunai berupa sembako kepada 5.958 jiwa dengan nilai Rp200 ribu per jiwa. Bantuan ini bisa diambil di 5 E-Warong yang tersebar di Kota Sejuta Bunga. Baca juga Jumlah PDP yang Sembuh di Kabupaten Magelang Capai 84 Orang Ia berharap, adanya bantuan ini dapat meringankan beban warga terdampak Covid-19. Sekaligus dalam menjaga kondisi ekonomi di Kota Magelang agar tidak terus mengalami kelesuan. \"Kami harap KPM juga memahami aturan ini agar sama-sama kita tidak terpapar virus corona,\" ujarnya. Menurutnya, pihaknya punya keterbatasan dalam melakukan penanganan dampak Covid-19 ini. Sebab, tidak sedikit orang yang sebenarnya mampu namun mengaku miskin karena menginginkan adanya bantuan pemerintah tersebut. \"Kami terus berusaha untuk mendata di lapangan di 17 kelurahan dan 3 kecamatan. Jangan sampai ada data fiktif pura-pura miskin padahal dia mampu. Prioritas kita adalah PDP, ODP, yang menjalani karantina mandiri, dan juga warga miskin,\" ungkapnya. Ia menilai, perubahan jumlah angka kemiskinan ini, karena tidak berjalannya roda perekonomian. Tidak sedikit para pekerja yang dirumahkan oleh perusahaan karena dampak corona. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: