Gapoktan di Temanggung Dinilai Kurang Efektif

Gapoktan di Temanggung Dinilai Kurang Efektif

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Gabungan kelompok tani (Gapoktan) maupun kelompok tani yang ada saat ini dinilai masih kurang efektif. Kelompok tani yang ada dan berdiri saat ini sebagian besar motivasinya hanya untuk mendapatkan bantuan stimulan dari pemerintah saja. “Berdasarkan pantauan di lapangan bahwa motivasi masyarakat untuk mendirikan kelompok tani hanya sekedar untuk bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah, konsep ini masih jauh dari tujuan utama dibentuknya kelompok tani,” kata Slamet Eko Wantoro, Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) Temanggung, kemarin. Menurut Slamet, Hal itu memang tidak salah, akan tetapi motivasi seperti itu hanya akan menghasilkan kelompok-kelompok tani instan yang tidak bisa bertahan lama. Sebab ketika sudah menerima bantuan mereka akan cenderung lebih mengutamakan bantuan tersebut, bukan mewujudkan tujuan dari dibentuknya kelompok tani. Disini butuh peran dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Temanggung,sehingga kelompok tani yang ada dan sudah menerima bantuan bisa terus mempertahankan dan mewujudkan pertanian mandiri. “Peran Dinas Pertanian sangat kuat, dimana kelompok-kelompok tani ini akan semakin semangat setelah menerima bantuan, bukan malah menjadi kendor,” katanya. Ia mengatakan, pendampingan yang dilakukan oleh dinas terkait sangat penting, sehingga eksistensi kelompok tani terjaga dan bisa menjalankan program secara berkelanjutan tanpa menggantungkan adanya bantuan. Baca Juga Memeras dan Menipu, Dua Polisi Gadungan Diringkus “Eksistensi kelompok tani harus terus digiatkan dan dikembangkan, sehingga kedepan kelompok tani yang ada di Temanggung bisa semakin maju dan bisa menjadi kelompok tani yang mandiri,” katanya. Kedepan dengan munculnya kelompok tani mandiri bisa bersinergi dengan BUMDes sehingga petani bisa menjual hasil produk pertanian lewat BUMDes dengan standar nilai tukar pertanian, bisa terwujud. “Untuk itu FPPP berharap agar Pemda selalu mendorong hal ini agar konsep pertanian mandiri bisa terwujud,” harapnya. Pihaknya sangat sepakat bahwa Temanggung yang secara geografis merupakan daerah pertanian mesti harus mampu menjadi daerah penyangga hasil pertanian secara mandiri. Untuk menopang hal itu maka selain peran pemerintah daerah, juga dibutuhkan inovasi, kreativitas, dan kemandirian. “Disini yang menjadi catatan kami, adalah masalah pengadaan benih pertanian yang selama ini menjadi kegiatan dari dinas terkait. Pengadaan benih padi sangat penting, tetapi pengadaan benih padi agar tidak menjadi kegiatan rutin dinas terkait tiap tahun, tetapi hanya bersifat insidental guna merangsang petani agar bisa mengembangkan benih secara mandiri,” terang Slamet. Menurutnya, hal ini sangat penting karena dengan mampu membuat bibit secara mandiri maka petani juga memiliki peluang keuntungan tersendiri. Dalam hal ini, peran dinas terkait sangat dibutuhkan dalam memberikan bimbingan kepada petani melalui kelompok yang ada. “Kelompok tani juga harus proaktif, tidak hanya menunggu diminta. Tetapi selalu berhubungan dengan baik dinas terkait, sehingga bisa saling menguntungkan,” tutupya.(set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: