Kembangkan Hidroponik Laudato Si, Buat Nutrisi dan Media Sendiri

Kembangkan Hidroponik Laudato Si, Buat Nutrisi dan Media Sendiri

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO –  Kebun hidroponik yang dikembangkan di kompleks SLBB Don Bosco Dena Upakara mulai terlihat ramai kembali setelah masa pandemi beberapa bulan terakhir. Bahkan para pelanggan sudah mulai membeli secara langsung meski masa panen terakhir baru saja selesai dan tengah disiapkan untuk masa tanam baru. Menurut Pimpinan PT Protecda, Suster Siska PMY, kebun di halaman lembaga pendidikan Dena Upakara itu memang sangat produktif dan punya pelanggan tetap. Berbagai jenis sayuran termasuk bayam merah, pak coy, seledri, hingga kangkung berhasil dibudidayakan dengan baik. Bahkan di musim tanam mendatang, beberapa komponen utama tanam termasuk media tanam dan nutrisi bakal disiapkan sendiri. “Untuk nutrisi kami mulai membuat sendiri karena lebih terjangkau dan berbahan dari sisa-sisa bahan makanan di dapur. Sebelum kami terapkan kami cobakan dulu. Sementara untuk media tanam juga nantinya akan pakai bahan yang organik. Meskipun belum ditanami penuh, pembeli sudah banyak yang ingin membeli,” tuturnya. Salah satu kelebihan dari kebun hidroponik adalah bisa dipanen dengan mudah dan lebih bersih. Bahkan beberapa pelanggan bisa memanen sendiri dan hanya dibersihkan seperlunya saja. Selain itu, masa panen juga cukup singkat yang rata-rata hanya dalam waktu satu bulan untuk beberapa jenis tanaman. Bahkan ada beberapa tanaman yang sengaja dipanen saat muda. “Untuk kelor ini memang sengaja dibudidayakan untuk dimanfaatkan ketika masih muda atau istilahnya baby kelor. Karena ini masuk superfood, dengan nutrisi dan vitamin yang cukup lengkap. Seperti vitamin A yang ternyata melebihi wortel,” katanya. Selain untuk dijual, produk sayuran hidroponik tersebut juga untuk mencukupi kebutuhan memasak harian dari kantin Protecda yang mencukupi asupan gizi para pekerjanya yang ada di berbagai bidang. Termasuk bidang konveksi, teknik, kuliner, hingga usaha kafe yang tidak jauh dari kompleks Dena Upakara. “Nama Laudato Si ini diambil dari Ajaran Paus Fransiskus yang mengajak kita semua untuk menjaga, merawat alam dari kehancuran. Karena sejatinya alam lah yang merawat kita. Paus Fransiskus menyesalkan terjadinya kerusakan lingkungan dan pemanasan global,” ungkapnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: