Meneladani Spirit Bung Karno, Gelar Pentas Njo Thethek Njo Secara Daring
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG -DPC PDIP Kota Magelang mengajak semua pihak untuk meneladani semangat dan spirit Bung Karno di bulan Juni ini. Ajakan tersebut disampaikan dalam acara Njo Thethek Njo Edisi Spesial, Senin (1/6) lalu yang disiarkan secara daring melalui akun Youtube dan media sosial lainnya. Juni menjadi bulan Bung Karno karena kelahiran Pancasila pada 1 Juni, dia lahir pada 6 Juni 1901 Bung Karno, dan wafat pada 21 Juni 1970.Dengan adanya beragam momentum menjadi bulan yang tepat untuk meneladani semua nilai-nilai yang telah diajarkan oleh Bung Karno. Dalam situasi pandemi Covid 19, peringatan Bulan Bung Karno dilaksananan secara daring melalui webinar dan media sosial seperti youtube, facebook serta instagram. DPC PDI Kota Magelang menggandeng Komunitas Pinggir Kali menyelenggarakan Pentas Seni Budaya yang dilakukan secara daring di acara Njo Thethek Njo Edisi Spesial; Juni, Bulan Bung Karno. \"Konsep Tri Sakti Bung Karno , salah satunya adalah berkepribadian dalam kebudayaan, sedang saat ini dengan adanya Pandemi Covid 19 , tidak mungkin ada kegiatan Seni yang dilaksanakan secara terbuka dan bersifat masal dan kebetulan Konsep NTN bisa memberi inspirasi Kami tuk bareng-bareng mengadakan kegiatan bersifat Daring. sekaligus pemberdayaan teman-teman seni tetap bisa tampil berkreasi dan bisa diitanggap,\" kata Budi Prayitno, Ketua DPC PDIP Kota Magelang. Menurut pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Magelang itu, kegiatan tahun ini terasa berbeda karena kegiatan yang dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 dilakukan secara daring, melalui teleconference, webinar, dan utilisasi seluruh sosial media. Kali ini, kegiatan dengan mengusung tema \\\'Bung Karno Bapak Bangsa, Spirit Pancasila: Gotong Royong Hadapi Covid-19\\\'. Baca Juga Kedapatan Bawa Sajam dan Senapan Angin, Warga Jumoyo Diamankan Polisi Tema yang diusung mengangkat sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia yang di dalam setiap momentum penting, selalu hadir sosok Bung Karno. Salah satu bagian dari Tri Sakti yaitu berkepribadian di bidang kebudayaan menjadi diskusi yang menarik yang disampaikan oleh narasumber. Dra. Rahayu Kandiwati, salah satu tokoh perempuan Kota Magelang menyatakan sebagai bangsa perlu meneladani spirit perjuangan Bung Karno yang sudah diajarkan dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. \"Saya sudah hampir berkeliling ke Eropa dan negara-negara lain. Di bidang kuliner saja, kita mempunyai produk kuliner kecap manis yang sangat populer masyarakat terutama di Magelang. Produk ini sangat spesial dan tidak ada di negara-negara yang pernah saya kunjungi. Seandainya ada yang mengemas menjadi produk yang menarik tentu bisa menjadi salah satu potensi unggulan dari Kota Magelang khususnya atau Indonesia pada umumnya.\" ujar narasumber lainnya, Joash Tapiheru, kandidat doktor Essex University yang juga dosen Fisipol Universitas Gajah Mada itu. Potensi-potensi kesenian lokal, seperti Gita Coustic yang membawakan lagu-lagu tahun 60-70an dalam kemasan akustik yang rancak. Ada pentas kesenian rakyat dari Sanggar Sigrak Bawono dari kampung Cacaban dan Srikandi Enterprise dari kampung Jagoan. Perupa Yustinus Agus Daryanto tidak kalah apiknya melakukan aksi melukis dan memamerkan batik-batik khasnya yang menggunakan pewarna alami ramah lingkungan. Karya lukis dan batik dari pria yang tinggal di kampung Ringinanom ini sudah tersebar di mana-mana. Di kala situasi normal biasa ada pesanan dari berbagai penjuru tanah air terutama Bali. Tetapi karena dampak Covid 19 membuat semua proses produksi terganggu dan perlu upaya-upaya untuk tetap bertahan. Demikian juga penampilan dari 2 dalang muda Kota Magelang. Ryan Yanuar dan Royan Desta, membawakan lakon pendek Amartha Lockdown dalam kokaborasi pertunjukannya. Dalam situasi yang sulit untuj berpentas di saat situasi merebaknya wabah virus corona. 2 dalang ini menunjukkan spirit gotong royong dalam pertunjukannya. Semangat gotong royong yang merupakan salah satu nilai penting Bangsa Indonesia yang sudah diajarkan oleh Bung Karno. Bisa jadi dengan spirit atau semangat gotong royong tersebutlah, kita mampu menghadapi semua tantangan ke depan.(hen)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: