Perbaiki Konten, Nadiem Makarim Dukung Kemenag Tulis Ulang Buka Pelajaran Agama

Perbaiki Konten, Nadiem Makarim Dukung Kemenag Tulis Ulang Buka Pelajaran Agama

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mendukung, terkait rencana Kementerian Agama menulis ulang buku pelajaran agama, untuk memperbaiki konten yang tak sesuai dengan visi beragama moderat. \"Saya selalu mendukung apa arahan Presiden (Presiden Joko Widodo) sama apa yang Pak Menag (Fachrul Razi) ingin lakukan,\" kata Nadiem, Kamis (14/11) Kendati demikian, Nadiem mengaku akan terlebih dulu akan membicarakan rencana tersebut dengan Menteri Agama, Fachrul Razi, untuk meminta penjelasan yang rinci mengenai usulan itu. \"Saya belum mau bicara banyak soal usulan tersebut. Karena belum sempat berdiskusi dengan Fachrul Razi, nanti kami bicarakan dulu,\" ujarnya. Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Saadi menilai pentingnya melakukan restorasi pendidikan Islam, bukan hanya pesantren, tetapi pada seluruh kelembagaan pendidikan Islam dalam rangka memenuhi target-target yang tertunda. \"Tidak hanya pesantren, tapi kita perlu melakukan restorasi pendidikan Islam secara keseluruhan,\" ujarnya. Menurut Zainut, akhir tahun 2019 ini umat Islam mempunyai dua momentum penting. Pertama, masuknya program deradikalisasi dalam naskah RPJMN 2019-2024 yang akan menjadi landasan lima tahun kedepan dalam mainstreaming moderasi beragama. \"Sehingga gagasan Islam Rahmatan lil-Alamin (IsRA) akan segera menemukan wujudnya dalam berbangsa dan bernegara,\" katanya. Kedua, kata Zainut, dimulainya babak baru pesantren di Indonesia dengan terbitnya UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Melalui UU ini semua pihak bisa mengoptimalkan peran masing-masing dalam men-support pengembangan dan peningkatan mutu pesantren. \"Dalam hal pembiayaan pesantren, misalnya, tidak hanya mengandalkan dana masyarakat tetapi berhak mendapat kucuran dari APBN dan APBD. Sumber pembiayaan resmi ini akan mendukung program pesantren dalam fungsi pendidikan, fungsi dakwah maupun fungsi sosialnya,\" ujarnya. Sebelumnya, Dirjen Pendidikan Kementrian Agama Kamaruddin Amin mengatakan terdapat 155 buku pelajaran agama yang sedang ditulis ulang. Menurut Kamaruddin, penulisan ulang sebagai upaya Kemenag mencegah radikalisme masuk melalui lingkungan sekolah. \"Kurang lebih ada 155 buku yang sedang kita tulis ulang, kita siapkan dan Insyaallah akhir tahun ini sudah bisa di-launching oleh Menteri Agama. Ya semua jenjang, dari kelas 1 sampai kelas 12,” kata Kamaruddin saat berbicara dalam Forum Merdeka Barat 9. Hal ini merupakan upaya dari peninjauan kembali hal-hal yang berpotensi disalahpahami, berpotensi ditafsirkan tidak sesuai visi Kementerian agama, dan visi Indonesia. Atau materi yang berpotensi ditafsirkan tidak sesuai dengan visi beragama moderat atau bertentangan dengan konstitusi. Salah satu contohnya ialah terkait khilafah. Kamaruddin mengatakan pengertian khilafah bisa disalahpahami murid atau guru jika tidak dijelaskan dengan baik. (der/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: