Pesepeda Diharuskan Patuhi Rambu Lalu Lintas, Semakin Ramai di Tengah Pandemi

Pesepeda Diharuskan Patuhi Rambu Lalu Lintas, Semakin Ramai di Tengah Pandemi

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG  - Bersepeda menjadi sebuah tren di tengah pandemi covid-19. Bahkan, warga Kota Magelang yang bersepeda menjadi semakin banyak dan kerap memenuhi jalan-jalan raya, terlebih saat akhir pekan. Dengan tingginya animo warga dengan kegiatan bersepeda, Pemkot Magelang berupaya mengedukasi dan mengampanyekan bersepeda aman dan sehat meski di tengah pandemi Covid-19. \"Memang bersepeda menjadi tinggi minatnya saat pandemi Covid-19. Saya berpesan agar pengguna sepeda tetap pakai masker, jangan bergerombol, tetap physical distancing, mematuhi rambu, dan lampu merah jangan diterobos,\" kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang Joko Budiyono, kemarin. Ia berharap, sosialisasi tentang cara aman dan sehat bersepeda tidak hanya berhenti di sini saja. Sebab euforia masyarakat bersepeda bukan sekadar rekreatif, tapi ke depannya bisa menjadi alat transportasi sehari-hari. \"Kalau harapan ke depan, transportasi sepeda tidak hanya jadi tren, tapi budaya itu akan lebih bagus lagi. Namun mereka juga harus patuh dengan aturan karena jalan itu kan punya semua pengguna jalan. Artinya antara pengguna jalan lain juga harus sama-sama tertib,\" ujarnya. Sementara itu, Kapolres Magelang Kota AKBP Nugroho Ary Setyawan turut mengimbau pesepeda yang jadi olahraga favorit masyarakat ini tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Selain itu, juga disiplin menerapkan protokol kesehatan. Baca Juga Kabupaten Magelang Zona Merah, Kota Kuning, Bupati dan Walikota Magelang Segera Tindak Lanjuti Surat Gubernur \"Tujuan dari bersepeda kan agar badan jadi sehat. Jadi, pelaksanaannya pun harus patuh dengan protokol kesehatan. Tetap memakai masker, hindari berkerumun, dan rajin cuci tangan,\" katanya. Kepolisian, katanya, seringkali menemukan pesepeda yang tidak tertib. Ada sebagian dari mereka memilih berkerumun untuk beristirahat. \"Kita maksimalkan patroli, terutama mencegah kerumunan. Kalau petugas melihat ada pesepeda yang berkerumun, kita lakukan langkah persuasif untuk bubar,\" paparnya. Dia mengimbau sebaiknya berolahraga seperti bersepeda di tengah pandemi cukup dilakukan satu atau dua orang saja. Misalnya dengan mengajak keluarga untuk menghindari kerumunan. \"Tapi yang terjadi kan banyak pesepeda sering lewat bergerombol. Lebih dari dua baris, padahal idealnya satu sepeda satu lajur,\" ungkapnya. Apalagi, lanjut Nugroho, sebagian jalan di Kota Magelang belum dilengkapi dengan jalur lambat atau jalur bersepeda. Hal ini membuat aturan yang berlaku di jalan raya praktis akan berlaku juga bagi semua pengguna jalan raya. \"Pesepeda pun harus patuh dengan aturan lalu lintas. Misal tidak boleh menerobos lampu, tidak boleh berada di jalur kanan, dan hanya 1 baris untuk satu sepeda di jalur kiri,\" tandasnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: