Petani Wonogiri Lihat Pengembangan Kopi Wonosobo

Petani Wonogiri Lihat Pengembangan Kopi Wonosobo

WONOSOBO – Salah satu potensi hasil perkebunan di Wonosobo yang banyak dilirik para petani saat ini ialah budidaya kopi. Bahkan hal itu juga dibenarkan rombongan 50 orang asal Kabupaten Wonogiri. Mereka berkunjung ke dua tempat budidaya kopi sekaligus berbincang dengan kelompok tani, selama dua hari (10-11/9). Menurut salah satu peserta kunjungan, Bagus Adi, agenda itu adalah tindak lanjut dari salah satu workshop  yang mengundang petani sekaligus ketua kelompok tani Bina Sejahtera, Sriyono Edy atau Eed sebagai nara sumber belum lama ini. “Kami bersama para praktisi termasuk petani, penyeduh, hingga Bappeda dan Litbang sengaja melihat langsung seperti apa budidaya kopi di Wonosobo. Sebelumnya saya pribadi mengikuti agenda Deep Inside Your Cup dan mengikuti Workshop bersama pak Eed. Bahkan kami terinspirasi pada upaya konservasi hingga pemuliaan kopi di Bowongso,” ungkap Bagus yang juga penggiat komunitas kopi Wonogiri. Bagus yang selama ini juga konsen pada penanaman kopi di daerahnya, berharap ada percepatan dalam pengembangan ekonomi lokal yang memang diarahkan pada budidaya kopi yang selama ini sudah dilakukan para petani. Dirinya menyebut bahwa sisi branding yang dilakukan Bowongso cukup menginspirasi. Bahkan meski tidak mengandalkan bantuan pemerintah dalam pengembangannya, kopi Bowongso bisa membawa nama kopi Wonosobo ke banyak daerah. “Saya sendiri selama ini menggerakan donasi untuk penanaman bibit kopi di seluruh wilayah dan juga menggarap branding. Kami juga berharap para petani yang ikut bisa melihat langsung bagaimana perekonomian bisa terangkat lewat budidaya kopi, seperti yang dilakukan kelompok tani Bina Sejahtera,” ungkap penggagas startup Wonogirich itu. Di hari pertama kunjungan, selain berbagi kisah pengembangan kelompok tani Bina Sejahtera, Eed juga menyebut bagaimana pentingnya membangun jejaring hingga pelibatan para petani muda yang menjadi elemen kunci dalam konsep Hulu-Hilir kopi. Selain itu, mengenali bibit yang akan ditanam adalah hal yang sangat penting sebelum mulai budidaya. “Bibit yang akan ditanam harus jelas asalnya dan sifatnya, karena nantinya pengaruh ke daur hidupnya. Bahkan sekarang banyak bibit yang usia optimal dalam menghasilkan kopi selama 8 tahun atau kurang, maka idealnya petani harus bisa membudidayakan bibit sendiri yang nyatanya lebih murah ketimbang membeli. Selain itu kualitasnya benar-benar terjaga, tidak ada lagi bibit yang dicampur-campur,” ungkapnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: