Sekda Kota Magelang : Media Cetak Masih Dipercaya Masyarakat
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang, Joko Budiyono menyatakan jika era digital saat ini mengakibatkan media informasi berbasis kertas sedikit ketinggalan dengan media sosial (medsos). Namun, mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang itu yakin bahwa media informasi berbasis cetak masih akan tetap bertahan ke depan. ”Saya yakin koran dan media cetak akan tetap bertahan karena melihat sejauh ini masyarakat masih mengunggulkan dan mempersepsikan bahwa media cetak adalah media yang terpercaya. Terlebih di tengah perkembangan zaman dan era saat ini, setiap orang bisa mengunggah opininya dengan bebas lewat medsos mereka,” kata Joko, saat ditemui Magelang Ekspres, Senin (18/11). Alumnus APDN tahun 1986 ini menuturkan meski terkesan kuno dan susah dijangkau, namun media cetak nyatanya masih dipercaya masyarakat. Walapun kenyataannya terjadi penurunan pembaca, tetapi tidak sedikit pula yang masih konsisten. Menurutnya, media cetak punya risiko lebih besar bila melakukan kesalahan dibandingkan dengan media sosial. Baca Juga Polres Wonosobo Bekuk Komplotan Pembobol ATM BNI Asal Lampung ”Kita lihat dari kesalahan saja ya. Misalnya, ada kesalahan penulisan di media sosial, tinggal edit maka selesai urusannya. Berbeda dengan media cetak, yang harus melakukan hak jawab, konfirmasi, dan ralat atau bahkan permintaan maaf bila kesalahannya di luar kewajaran,” tandasnya. Risiko yang begitu besar, katanya, membuat masyarakat yakin jika media cetak masih berada di puncak kepercayaan masyarakat, karena memproduksi fakta apa adanya. Meskipun ia menilai bahwa sangat banyak pula media online yang terdaftar di Dewan Pers dan memproduksi berita fakta. ”Beda kasusnya kalau ada media online yang hanya kambuhan, misalnya ketika ada event pilkada baru dia muncul. Tapi setelah selesai, selesai juga pemberitaannya. Nah, yang selama ini konsisten cuma media cetak dan media online terverifikasi kan. Itu yang menurut saya, artinya bahwa kepercayaan masyarakat terhadap media kredibel masih tinggi,” tuturnya. Dia berharap, peran wartawan profesional dan yang punya kompetensi mampu turut serta dalam menangkal penyebaran hoaks. Sebab hoaks, kata Joko, tak hanya merugikan media massa maindstream saja, tetapi juga merusak citra Bangsa Indonesia yang cinta damai dan mengunggulkan kebhinekaan. ”Saya harap wartawan dan pegiat media massa bisa andil dalam menangkal hoaks. Jika tidak bisa membereskan, ya minimal jangan ikut memviralkan informasi apapun yang belum jelas kebenarannya,” pungkasnya. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: