Tidak Ada Nakes Kota Magelang Gugur Akibat Covid-19

Tidak Ada Nakes Kota Magelang Gugur Akibat Covid-19

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG  - Kedisiplinan dan kesehatan tenaga medis maupun dokter yang menangani pasien Covid-19 dianggap menjadi kunci Kota Magelang mampu meminimalisasi penularan virus corona terhadap tenaga kesehatan. Sejak masa pandemi Maret 2020 hingga kini, tercatat baru dua kasus tenaga kesehatan (nakes) yang tertular karena menangani pasien Covid-19. Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang, dr Majid Rohmawanto mengatakan, ketaatan dan kepatuhan tenaga medis melakukan protokol kesehatan menjadi kuncinya. Kota Magelang sampai saat ini berhasil menekan angka penularan tenaga medis. ”Penularan ada, tapi tidak ada yang meninggal dunia (tenaga kesehatan). Bahkan mereka sudah sembuh. Alhamdulillah kita bersyukur itu,” katanya, Rabu (16/9). Pihaknya mengharuskan tenaga medis untuk bekerja secara bergantian sesuai jadwal. Hal ini agar tenaga kesehatan tidak kelelahan. Selain itu, tenaga kesehatan diwajibkan mengenakan alat pelindung diri (APD) secara lengkap dan benar. ”Ini usaha untuk mengurangi potensi penularan. Walaupun kasus yang ditemukan dan dirawat di rumah sakit cukup banyak, karena tidak hanya warga Kota Magelang saja, tetapi dengan kedisiplinan dan kepatuhan ini, penularan terhadap tenaga medis bisa kita cegah,” jelasnya. Ia menambahkan, Dinas Kesehatan rutin menggelar tes swab kepada para tenaga kesehatan ini. Tidak hanya bagi mereka yang secara langsung menangani pasien, namun itu juga berlaku bagi semuanya. Baca Juga Mayat Misterius Korban Pembunuhan, Diduga karena Hutang dan Hubungan Kekasih Kemudian, kewaspadaan juga dipraktikkan kepada semua pasien. Meski demikian, bukan berarti para dokter dan tenaga kesehatan akan menghindari pasien dengan penyakit apapun. Upaya ini, kata dia, lebih pada proteksi diri. ”Deteksi dini, kalau misal ada yang tertular dokter dan tenaga kesehatan sudah memakai APD lengkap. Alhamdulillah soal APD ini kita masih cukup dan tidak pernah kekurangan,” tandasnya. Sementara itu, pasien Covid-19 di Kota Magelang terus bertambah. Data per Rabu (16/9) pada pukul 12.00 WIB, sudah ditemukan 143 kasus. Namun, di sisi lain angka kesembuhan juga tinggi. Dinas Kesehatan Kota Magelang mencatat, di hari sebelumnya 13 orang dinyatakan sembuh. Kemudian, hingga Rabu (16/9) sebanyak 7 orang dinyatakan sembuh. ”Setelah 13 sembuh, sekarang tambah 7 jadi totalnya 20 orang sembuh dalam dua hari. Kita harapkan kurva ini akan terus turun, banyak pasien yang sembuh,” ujarnya. Ia juga menjelaskan, kapasitas rumah sakit di Kota Magelang sejauh ini masih terpenuhi. Meskipun, jumlah pasien yang berhubungan dengan Covid-19 juga kian bertambah. Ia menjelaskan di RSUD Tidar, tengah merawat 16 pasien suspek, terdiri dari 4 warga Kota Magelang dan 12 orang merupakan warga luar Kota Magelang. Kemudian rumah sakit milik Pemkot Magelang itu juga merawat pasien positif Covid-19 sebanyak 7 orang. Mereka terdiri dari seorang pasien asal Kota Magelang, dan 6 lainnya merupakan warga luar daerah. Selain itu, di RST Dr Soedjono tengah merawat 4 kasus konfirmasi positif Covid-19 asal Kota Magelang, 1 orang suspek dan probale, serta 6 konfirmasi positif berasal dari luar Kota Magelang. Total RST Dr Soedjono merawat 12 orang. Kemudian, RSJ Prof Dr Soerojo Kota Magelang, sedikitnya merawat 8 orang suspek, terdiri dari satu orang warga Kota Magelang, dan 7 lainnya adalah warga luar Kota Magelang. Lalu, RSUD Budi Rahayu, tidak ada satupun pasien konfirmasi positif asal Kota Magelang maupun luar daerah. ”Pasien yang dari RSUD Budi Rahayu dinyatakan sembuh.  Total saat ini, yang sembuh dari pasien terkonfirmasi positif di Kota Magelang sebanyak 114 orang atau bertambah 7 orang lagi asal Kota Magelang,” jelas Majid. Meski demikian, angka kematian juga bertambah. Itu setelah seorang probable meninggal dunia. Saat ini, kematian dugaan akibat Covid-19 mencapai 29 orang. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: