Menko PMK Muhadjir Effendy Soroti Angka Stunting di Temanggung Masih Tinggi

Menko PMK Muhadjir Effendy Soroti Angka Stunting di Temanggung Masih Tinggi

DIALOG. Menko PMK Muhadjir Effendy (bertopi) berdialog dengan pasangan di bawah umur di KUA Temanggung, Selasa 8 November 2022. (Foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres)--Magelangekspres.com

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID -  Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy mengatakan, angka stunting di Kabupaten Temanggung masih sangat tinggi, yakni mencapai 20,25 persen.

Hanya saja kata Muhadjir, Pemerintah Kabupaten Temanggung sudah siap melakukan berbagai langkah dan upaya untuk menurunkan angka stunting hingga memenuhi target di tahun 2024 minimun angka stunting 14 persen.

"Temanggung ini angka stuntingnya masih relatif tinggi yakni 20,25 persen, sehinga masih perlu kerja keras untuk mencapai 14 persen, bupati sudah siap untuk bekerja keras menurunkan stunting," katanya usai kunjungan di KUA dan Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Selasa 8 November 2022.

Ia mengatakan, menurunkan stunting dan akan disisir mulai dari faktor yang paling dasar, menyelamatkan dan menyehatkan remaja yang akan menjadi ibu rumah tangga, salah satunya pemberian bantuan di SMK Tembarak Temanggung.

"Pembagian pil tambah darah untuk remaja putri dan itu tidak hanya untuk dipamerkan ketika saya berkunjung saja, namun betul-betul nanti secara rutin dan berkesinambungan dilakukan di Temangung untuk menyelamatkan remaja putri dari kekurangan darah yang bisa berakibat fatal pada perkembangan kesehatan rakhimnya," pesan Menteri.

DIkatakan, perkawinan dini di daerah Temanggung yang masih tinggi menjadi salah satu tugas yang harus dilakukan oleh Pemkab. Namun jika pada akhirnya memaksakan diri untuk nikah dini atau bawah umur, diupayakan untuk tidak segera punya anak dulu karena harus ada bimbingan dan pendampingan pada pasangan dini termasuk pemberdayaan ekonomi.

"Ini tugas bersama, tidak hanya pemkab saja, peran masyarakat dan orang tua juga sangat penting," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya juga sudah memberikan bantuan melalui Sentra Terpadu Kartini kepada pasangan muda, dengan harapan bantuan atensi ini kedepan bisa menjadi keluarga yang normal.

"Bantuan ada yang untuk angkringan, jangan sampai pasangan muda teperangkap dalam kondisi miskin, sehingga menambah angka kemisikinan di Indonesia yang mendekati 10 persen," pesannya lagi.

Sementara itu Bupati Temanggung M Al Khadziq mengatakan, angka perkawinan dini di Temanggung setiap tahun terus mengalami penurunan, tahun ini penurunannya cukup signifikan 249.

Untuk mencegah pernikahan dini Pemkab melakukan upaya di antaranya terus meningkatkan taraf pendidikan masyarakat. Selain itu juga mencarikan lapangan pekerjaan baru sehingga jika masyarakat punya pekerjaan dan pendidikan terus meningkat maka tingkat pernikahan dini juga semakin menurun.

Sementara itu Sri Agustina (17) salah satu istri dari pasangan pernikahan dini menuturkan, dirinya memutuskan untuk menikah di usia dini lantaran banyaknya omongan dari tetangganya.

"Saat saya masih berpacaran dengan Raga Sukma (19) suami saya, banyak tetangga yang selalu ngomongin saya, jadi saya sama mas Raga memutuskan utuk menikah," tuturnya.

Ia menuturkan saat ini usia kandungannya sudah memasuki delapan bulan, kurang lebih satu bulan kedepan akan melahirkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com