Smart Farming, KUR, dan Milenial Amunisi Andalan Kementan Bangun Pertanian Indonesia
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi saat memberikan motivasi kepada Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA), Selasa (28/02).--Polbangtan YoMa
Sementara KUR, diibaratkan Dedi sebagai bahan bakar, “Motor tanpa BBM tidak akan jalan, sama halnya dengan usaha, modal adalah BBM nya. Tanpa modal, usaha akan sulit berkembang. Pemerintah sudah memfasilitasi para pengusaha untuk dapat mengkases KUR sebagai suntikan dana usahanya,” jelas Dedi.
Amunisi ketiga, lanjut Dedi, yaitu Kolaborasi dan membangun jejaring, “Sekarang saatnya Berkolaborasi bukan kompetisi, bersanding bukan bertanding, merangkul bukan saling pukul, karena membangun ekosistem agribisnis itu butuh kerjasama. Rugi jika kita hanya memikirkan diri sendiri,” pesannya.
Pada akhir sesi, Dedi berpesan kepada seluruh hadirin bahwa sejatinya membangun agribisnis harus melihat dan mengawinkan beberapa aspek.
“Yang kalian harus pikirkan itu adalah berbagai aspek. Lihat pasarnya, mau dibuang kemana, mau dijual kemana hasil produksi pertanian yang kalian usahakan agar tidak merugi,” pungkasnya.
Sementara Direktur Polbangtan YOMA, Bambang Sudarmanto yang bertindak sebagai moderator juga berpesan kepada mahasiswa agar senantiasa semangat berkecimpung dalam dunia pertania.
“Pertanian itu keren, tanpa pertanian berarti tidak ada pangan, dan tanpa pangan maka tidak ada kehidupan. Maka anak-anakku semua, saudara-saudaraku Petani Milenial, kalian harus bangga menggeluti dunia pertanian,” jelas Bambang.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: humas polbangtan yoma