CCTV AKBP Achirudin Hasibuan Rusak Saat Peristiwa Penganiayaan, Netizen : Sudah Lumrah
Polda Sumut sempat kesulitan masuk ke rumah AKBP Achirudin saat hendak melakukan penggeledahan.-FOTO : ISTIMEWA/TANGKAPAN LAYAR-MAGELANG EKSPRES
Menurutnya, barang bukti yang telah diamankan tersebut mengarah kepada beberapa unsur pasal dan keterangan yang disampaikan oleh beberapa saksi pelapor maupun terlapor.
“Barang bukti ini yang nanti kita gunakan untuk proses pemberkasan penyidikan yang kita lakukan," tutur Sumaryono.
Dari beberapa barang bukti yang disita, pihak kepolisian juga menyelidiki soal kamera pengawas (CCTV) yang terpasang dirumah tersebut.
Dalam pengamatan di lapangan, ada dua CCTV yang langsung mengarah ke gerbang rumah. Area dimana Ken Admiral dianiaya secara brutal oleh Aditsyah Hasibuan.
Sumaryono menjelaskan, pihaknya telah memeriksa CCTV. Namun adigital vidio recorder atau yang sering disebut dekoder (DVR) CCTV tersebut dalam keadaan tidak menyala.
Dekoder merupakan perangkat elektronik dimana fungsinya mengubah rekaman kamera dengan sistem analog menjadi ke bentuk format video digital.
"Keterangan dari pemilik rumah, recorder sudah lama mati. Tetapi akan kita cek serta uji di laboratorium forensik," tutur Sumaryono.
Diketahui dalam penganiayaan Ken Admiral oleh Aditsyah Hasibuan, Ken Admiral dan rekan-rekanya diancam menggunakan senjata laras panjang. Ken lalu dianiaya secara brutal oleh Aditsyah dan disaksikan AKBP Achirudin Hasibuan.
Polisi juga mencari barang bukti laras panjang yang dimaksud. Namun, penggeledahan tersebut polisi tidak menemukannya. Hanya air softgun saja.
"Senjata laras panjang, itu kita tidak dapatkan. Tetapi, kita menemukan satu bungkus Air Softgun yang ada tertulis dan kita akan mencari pendalaman dari saksi-saksi pemilik airsoftgun ini,” ujar Sumaryono.
Beberapa petugas memang sempat membawa sebuah kotak panjang. Di kotak itu bertuliskan Bison Air Softgun, Cold Blooded. Namun kemasan itu merujuk pada senapan angin laras panjang. (mg5)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres