Fakta atau Mitos? Tidak Akan Jadi Pemimpin Negeri Ini Jika Belum ke Gunung Tidar

Fakta atau Mitos? Tidak Akan Jadi Pemimpin Negeri Ini Jika Belum ke Gunung Tidar

Pintu gerbang masuk ke area Kebun Raya Gunung Tidar di Kota Magelang-FOTO : WIWID ARIF-MAGELANG EKSPRES

Kata Tidar sendiri berdasarkan singkatan antara kata 'yen ora mati yo modar' (kalau tidak mati ya modar). Karena begitu kuatnya kepercayaan tradisional masyarakat Jawa saat itu banyak ulama-ulama yang gagal untuk menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.

Hingga akhirnya Sultan Muhammad I Ustmaniyah di Turki mengutus Syekh Maulana Subakir. Syekh Subakir diutus menggantikan utusan sebelum-sebelumnya yang gagal menyebarkan Islam di Nusantara.

Syekh Subakir, juga dikenal Wali Songo periode pertama. Ia dikirim untuk misi khusus penyebaran agama Islam di Nusantara.


Makam Syekh Subakir di Gunung Tidar-FOTO : ISTIMEWA-

Tidak sederhana, perjuangan Syekh Subakir menyebarkan agama Islam mendapat perlawanan dan hambatan.

Akhirnya Syekh Subakir menancapkan tombak di Gunung Tidar dan membuat bangsa jin terusir dari Gunung Tidar Pulau Jawa dan menggungsi ke pantai selatan Jawa.

Kemudian Sabda Palon yang merupakan pemimpin bangsa jin di Pulau Jawa menampakan diri dan menantang Syekh Subakir untuk bertanding.

Konon pertempuran antara keduanya terjadi selama 40 hari 40 malam, hingga Sabda Palon yang juga dikenal sebagai Ki Semar Badranaya sang Danyang tanah Jawa ini merasa kewalahan dan menawarkan perundingan.

Sabda Palon mensyaratkan beberapa poin dalam upaya penyebaran Islam di tanah Jawa.

Sabda Palon memberi kesempatan kepada Syekh Subakir beserta para ulama untuk menyebarkan Islam di tanah Jawa, tapi tidak boleh dengan cara memaksa.

Sabda Palon juga memberi kesempatan kepada orang Islam berkuasa di tanah Jawa, dengan beberapa catatan.

Para Raja Islam diperbolehkan berkuasa, asalkan tetap memegang teguh adat istiadat yang ada.

Ajaran Islam diperbolehkan disebarluasakan di Jawa, tetapi biarlah adat dan budaya berkembang sedemikian rupa.

Syarat-syarat itu pun akhirnya disetujui Syekh Subakir.

Selain di Puncak Gunung Tidar, Syekh Subakir juga membersihkan beberapa tempat angker di tanah Jawa yang dikuasai para raja jin dan makhluk halus lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres