Pemkab Temanggung Lupa Bangun Kembali Monumen Pemenggalan Kepala, Pasca Jembatan Kali Progo Dipugar

Pemkab Temanggung Lupa Bangun Kembali Monumen Pemenggalan Kepala, Pasca Jembatan Kali Progo Dipugar

MELINTAS. Sejumlah kendaraan sedang melintas di jembatan Kali Progo Temanggung. -Setyo wuwuh/temanggung ekspres-MAGELANG EKSPRES

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID  - Wakil Ketua DPRD Temanggung Tunggul Purnomo menyayangkan Pemerintah Kabupaten Temanggung tidak membangun kembali monumen bersejarah yang sebelumnya ada di sebelah timur jembatan Kali Progo.

Padahal monumen tersebut mempunyai nilai sejarah yang sangat tinggi bagi masyarakat Temanggung dalam mempertahankan Kemerdekaan RI.

"Dulu sebelum jembatan Kali Progo itu dibangun, di sebelah timur jembatan ada monumen bersejarah, monumen tersebut adalah monumen pemenggalan kepala pejuang-pejuang Temanggung yang memperjuangkan Kemerdekaan RI," katanya, kemarin.

Kemungkinan kata Tunggul, pemerintah kabupaten lupa tidak membangun kembali monumen tersebut setelah dipugar karena pembangunan jembatan itu. Padahal monumen tersebut mempunyai nilai sejarah yang sangat tinggi.

BACA JUGA:Kejari Serahkan Uang Pengganti Kasus Korupsi di PD Aneka Usaha dari Keluarga Terdakwa, ke Pemkab Temanggung

"Bukan hanya nilai sejarah saja, tapi monumen itu memiliki potensi wisata pendidikan yang seharusnya disampaikan kepada generasi penerus," terangnya.

Menurutnya, setelah dibangun sekarang tidak tersentuh lagi, seolah-olah monumen tersebut tidak ada nilainya. Monumen itu sangat bersejarah, berapa nyawa yang berkorban untuk kemerdekaan RI.

Seharusnya lanjut Tunggul, monumen tersebut kembali dibangun, karena itu menjadi salah satu bukti yang bisa menjadi saksi bagi generasi penerus, bahwa pejuang dan masyarakat Temanggung rela berkorban nyawa demi kemerdekaan.

Sebagai peringatan, agar generasi muda tahu bahwa pejuang-pejuang dari masyarakat Temanggung tidak hanya dengan bambu runcingnya yang sangat terkenal, namun juga ada masyarakat yang rela berkorban nyawa sangat banyak dengan dipenggal kepalanya di jembatan Kali Progo itu.

BACA JUGA:Kodim Temanggung Gelar Komunikasi Sosial dengan Aparat Pemerintahan

Tunggul berpesan, agar monumen tersebut dibangun lagi, supaya kedepan anak-anak sekolah sekali waktu bisa berkunjung ke lokasi tersebut untuk mengetahui dan memahami sejarah perjuangan masyarakat Temanggung melawan penjajah.

"Jika itu dibangun lagi bisa menjadi objek wisata pendidikan bagi anak-anak sekolah, di situ bisa diceritakan bagaimana perjuangan masyarakat dan pejuang-pejuang dari Temanggung dalam mempertahankan kemerdekaan RI," katanya. (set) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres