4 Alasan Candi Borobudur Jadi Pusat Umat Buddha Dunia Saat Waisak
Inilah alasan Candi Borobudur menjadi pusatnya perayaan Waisak di ASEAN.-FOTO : ISTIMEWA/TANGKAPAN LAYAR-
MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Hari Raya Waisak merupakan hari suci yang diperingati umat Buddha di dunia.
Secara umum Hari Raya Waisak diperingati pada bulan Mei-Juni, pada saat bulan purnama sidhi, sebagai perayaan peringatan penting.
Tahun ini perayaan Waisak jatuh pada hari Minggu, 4 Juni 2023. Upacara Waisak dipusatkan di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Seakan menjadi pembeda dan spesial karena perayaan Waisak tahun 2023 akan turut dihadiri 32 biksu thudong.
Sebelumnya, ke-32 biksu ini telah melakukan perjalanan panjang dari Thailand menuju ke Candi Borobudur, Magelang, Indonesia pada puncak perayaan Waisak, 4 Juni 2023.
BACA JUGA:Seberapa Besar Keistimewaan Candi Borobudur Magelang sehingga Jadi Tujuan 32 Biksu Thudong?
Sebagian besar para biksu thudong ini adalah biksu yang menghuni hutan-hutan di Thailand. Tidak heran jika mereka memiliki kekuatan fisik yang luar biasa.
Para biksu ini nyaris tak kehilangan tenaga, meski dalam perjalanannya melaksanakan ritual thudong, para biksu ini hanya makan sekali di pagi hari. Selebihnya mereka hanya diperbolehkan untuk minum.
Lalu kenapa Candi Borobudur menjadi pusatnya perayaan Hari Raya Waisak. Lantas apa hubungannya antara Borobudur dengan umat Buddha sedunia?
BACA JUGA:Datang Jalan Kaki Ribuan Kilometer ke Borobudur, Para Biksu Thailand Ini Pulangnya juga Jalan Kaki?
Berikut ini alasan kenapa Candi Borobudur menjadi pusatnya perayaan Waisak dunia:
1. Tempat Sakral
Candi Borobudur dianggap sebagai tempat sakral bagi umat Buddha.
Pada Tahun 1937 Hari Raya Waisak mulai dilaksanakan di Candi Borobudur dan hanya diikuti oleh umat Buddha di sekitar Candi Mendut dan Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres