4 Alasan Candi Borobudur Jadi Pusat Umat Buddha Dunia Saat Waisak

Inilah alasan Candi Borobudur menjadi pusatnya perayaan Waisak di ASEAN.-FOTO : ISTIMEWA/TANGKAPAN LAYAR-
Kemudian di tahun 1953, Hari Raya Waisak dirayakan secara nasional di Candi Borobudur yang dipelopori Tee Boan An atau bhikkhu Ashin Jinara.
Masih di tahun 1953, perayaan Waisak Nasional pertama di Candi Borobudur kala itu turut dihadiri para duta-duta besar Asia Tenggara.
Sejak saat itulah setiap tahunnya Waisak Nasional terus diselenggarakan di Candi Borobudur.
2. Wangsa Sailendra
Candi Borobudur dibangun pada abad ke-8 masehi oleh Wangsa Sailendra
Wangsa Sailendra atau Syailendra adalah nama dinasti raja-raja yang berkuasa di Kerajaan Medang pada tahun 752 masehi.
Wilayah Kerajaan Medang sendiri terdiri dari Sriwijaya (Sumatera) dan Jawa.
Sebagian besar raja-raja Medang adalah penganut dan pelindung agama Buddha Mahayana.
Borobudur memiliki arti penting dalam agama Buddha karena menjadi tempat yang didedikasikan untuk ajaran Buddha.
3. Relief
Keindahan arsitektur dan karya seni Borobudur menarik minat banyak orang untuk mengunjungi tempat ini.
Borobudur memiliki lebih dari 2.600 relief yang meliputi total area lebih dari 2.500 meter persegi.
Di dalam relief itu menggambarkan ajaran Buddha dan cerita-cerita kehidupan Siddhartha Gautama.
4. Struktur Candi
Struktur candi yang menggambarkan tata alam semesta dalam kosmologi Buddha hingga relief-relief yang mengilustrasikan ajaran-ajaran Buddha, setiap elemen candi merangkum filosofi dan pemahaman mendalam tentang kehidupan dan pencerahan.
Candi Borobudur memiliki 72 stupa kecil dan satu stupa besar di puncaknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres