Baru Beroperasi Setahun, Dinding Empang di Wonosobo Jebol

Baru Beroperasi Setahun, Dinding Empang di Wonosobo Jebol

JEBOL. 1 unit gudang material terdampak jebolnya dinding empang pemancingan ikan di Dusun Madusari, Desa Maduretno Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, Jumat (16/6). -mukarom mohammad/wonosobo ekspres-MAGELANG EKSPRES

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Kontur tanah labil, sebuah empang pemancingan ikan setinggi 7 meter di Desa Maduretno Kalikajar Kabupaten Wonosobo jebol.

Akibatnya, longsorannya bergulir sepanjang 15 meter hingga ke ruas jalan Kertek arah Kepil. Empang tersebut baru beroperasi setahun belakangan ini.

Tidak terdapat korban jiwa, namun 1 unit gudang material di bawahnya terdampak. Rugi kerusakan ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

"Gudang material yang terdampak itu milik TB Rio karena posisinya berada di sebelah kolam ikan atau empang yang jebol tersebut. Dan meski di sebelahnya, posisi kolamnya ada di dataran tinggi kira-kira 7 meter dari permukaan gudang," kata petugas lapangan BPBD, Turyono, Jumat 16 Juni 2023.

BACA JUGA:100 Orang Anggota PPK dan PPS Dapil 6 Wonosobo Dilatih Kelola Medsos

Sebelumnya, sudah ada peringatan dari warga sekitar terkait kondisi dinding kolam yang retak. Pengelola empang, Sabar, mengaku sudah menguras dan tambal retakannya.

Menurutnya, perbaikan kolam tersebut sudah dilakukan dan siap diisi air kembali untuk dapat beroperasi seperti sediakala. Belum sempat terisi penuh, hasil reparasi justru jebol hingga mengakibatkan longsor.

"Sudah saya kuras dan diperbaiki yang bocor dindingnya. Jam 5 pagi saya isi airnya, baru terisi setengah di jam 7 bagian ujung kolam yang dekat dengan gudang material hanya sekitar 4 meter itu tiba-tiba jebol," ungkapnya.

Jebolan yang terjadi di ujung kolam sisi selatan itu disusul longsoran, menyebabkan bagian kolam terhubung juga ikut ambrol. Alhasil, tembok gudang setinggi 10 meteran runtuh menimpa beberapa aset material gudang.

"Padahal kolam baru saya operasikan setahun ini, dan memang setiap harinya saya memantau kalau ada kerusakan pun segera saya perbaiki. Bisa jadi kondisi kontur tanahnya labil, kemudian di sebelah kolam kan ada drainase juga mungkin ada rembesan ke sana. Atau mungkin saja ada akar liar di permukaan yang membuat tanah tidak mampu menampung beban," jelasnya.

Kepala Desa (Kades) Maduretno, Subadi sampaikan keprihatinannya. Meski isu taksiran kerugian masih simpang-siur, pihaknya mengaku belum bisa sebutkan angka pastinya.

BACA JUGA:Singkronisasi Program Kelola WS, Wonosobo Jadi Tuan Rumah

"Tentu pemerintah desa turut prihatin atas insiden ini. Keduanya sama-sama mengalami kerugian meski angkanya belum terprediksi secara detail. Karena di pihak pemilik kolam mengatakan sudah memperbaiki keretakan sebagian dinding kolamnya. Sedangkan pihak terdampak lainnya mengatakan properti dan alat-alat material tertimpa longsoran itu kondisinya baru. Mungkin ratusan juta atau berapa masih belum tahu, ini masih dievaluasi serta dihitung angka pastinya berapa oleh dua pihak," terangnya. (mg7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres