Hore..! Petani Kegirangan, Harga Kopi Gelondong Basah Tembus Rp11 Ribu Per Kilogram

Hore..! Petani Kegirangan, Harga Kopi Gelondong Basah Tembus Rp11 Ribu Per Kilogram

JEMUR. Sarwadi salah satu petani kopi di Kecamatan Gemawang sedang menjemur kopi.-Setyo wuwuh/temanggung ekspres-MAGELANG EKSPRES

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Memasuki panen raya, petani kopi Robusta di sejumlah daerah di Kabupaten Temanggung bergembira. Pasalnya, harga jual kopi gelondong basah di Kabupaten Temanggung tembus Rp9.500 hingga Rp11.000 per kilogram.

Mulyadi (38) salah satu petani kopi Robusta di Kecamatan Gemawang menuturkan, sejak awal panen harga jual kopi sudah tinggi, sampai saat ini harga terus mengalami kenaikan.

Ia menjelaskan, harga jual kopi gelondong basah di awal panen sudah mencapai Rp5.000 per kilogram. Harga tersebut untuk kopi gelondong basah campur antara hijau dan merah.

Sedangkan untuk harga jual gelondong basah yang merah lanjutnya, harga jualnya di awal panen sudah berkisar antara Rp7.000 hingga Rp7.500 per kilogram.

BACA JUGA:Luas Lahan Tanam Tembakau Tahun Ini Turun dari 15 Ribu Hektar Menjadi 11,8 Ribu Hektar

"Harga jual kopi tahun ini sangat bagus di awal panen saja harganya sudah lebih dari tahun sebelumnya yang hanya berkisar di harga Rp4.500 sampai Rp6.000 per kilogram," jelasnya.

Menurutnya, harga jual kopi memasuki panen raya justru terus naik, saat ini untuk kopi gelondong basah campur antara hijau dan merah sudah di harga antara Rp9.000 hingga Rp9.500 tergantung persentase jumlah hijau dan merahnya.

Sedangkan untuk harga kopi yang 100 persen merah lanjutnya, saat ini sudah lebih dari Rp10.000 per kilogram, bahkan ada pengepul yang berani membeli dengan harga Rp11.000 per kilogram.

"Harga jual kopi gelondong basah sangat tergantung dari kualitasnya, semakin banyak merahnya semakin mahal, apalagi jika petikan kopinya 100 persen merah, harganya sudah di atas rata-rata," terangnya.

Zakaria (45) petani kopi lainnya menuturkan hal yang sama, meskipun harga jual kopi saat ini sangat bagus, namun produksi kopi sedang tidak baik-baik saja, alias menurun.

BACA JUGA:Curah Hujan Menurun, Penanaman Tembakau Jadi Mundur

"Produktivitasnya menurun cukup banyak, bisa lebih dari 35 persen," jelasnya.

Dijelaskan, pada kondisi normal dari satu pohon kopi setidaknya bisa berbuah antara 8 sampai dengan 10 kilogram. Namun saat ini dalam satu pohon kopi paling banyak hanya berbuah 4 sampai 5 kilogram saja.

Itupun lanjutnya, tidak semua tanaman kopi berbuah dengan baik, kondisi ini berpengaruh tingginya curah hujan saat musim bunga hingga pembuahan pada tahun 2022 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres