Lihat, Fraksi Nusantara DPRD Temanggung Minta Bupati Al Khadziq Buatkan APBD yang Matang
RSUD TEMANGGUNG. Sejumlah pengunjung sedang menyeberang jalan menuju RSUD Temanggung. -Setyo wuwuh/temanggung ekspres-MAGELANG EKSPRES
TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Fraksi Nusantara DPRD Temanggung meminta agar Pemerintah Kabupaten Temanggung lebih matang dalam penganggaran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), sehingga semua anggaran yang sudah disetujui bisa terserap maksimal.
Ketua Fraksi Nusantara Isnarwandi mengatakan, dari sejumlah pos anggaran yang ada dalam APBD Kabupaten Temanggung tahun 2022 lalu, masih ada yang tidak terserap semua hingga tutup tahun 2022 lalu.
Ia mengatakan, salah satu anggaran yang tidak terserap habis hingga tutup tahun 2022 yakni, realisasi belanja modal tanah yang dianggarkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Temanggung,"Anggaran yang sudah diketuk palu itu tidak dapat terserap 100% tetapi hanya sekitar 63,6% hingga akhir tahun anggaran. Perlu perhitungan yang matang dalam penganggaran, sebab dana yang tidak terserap itu seharusnya dapat digunakan untuk pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat," katanya, Selasa, 20 Juni 2023.
BACA JUGA:Idul Adha Sudah Dekat, Harga Cabai di Temanggung Belum Naik
Ia menjelaskan, dari hasil pencermatan laporan pertanggungjawaban keuangan Bupati Temanggung tertulis ada sisa anggaran dari biaya belanja modal tanah untuk RSUD Temanggung di tahun 2022.
"Sesuai pengajuan di APBD dianggarkan Rp9 miliar tetapi hanya 43,4% yang terealisasi," jelasnya.
Disampaikan, ada dana sekitar Rp5,09 miliar tidak terealisasi atau terserap pada belanja modal tanah untuk RSUD plat merah tersebut 43,4%. Angkanya sangat fantastis besar, maka itu pihaknya mempertanyakan apa yang terjadi sehingga pengadaan modal tanah tidak terserap 100 persen.
Selain RSUD lanjutnya, anggaran yang tidak terserap maksimal hingga akhir tahun 2022, yakni belanja pegawai yang dalam postur APBD 2022 telah dianggarkan Rp785,27 miliar namun hanya terealisasi sebesar Rp710.73 miliar.
"Anggaran ini hanya terealisasi sebesar 90,6% dengan sisa anggaran pegawai sebesar Rp74,5 miliar. Kalau kita perhitungkan sesuai regulasi akres maksimal hanya 2,5% tetapi ini mengapa bisa sampai 10% dengan sisa anggaran belanja pegawai yang cukup besar," katanya.
BACA JUGA:Angka 77 di HUT Bhayangkara Tahun 2023 Ini, Jadi Pemicu Semangat Polri Pada Umumnya
Terpisah Bupati Temanggung Al Khadziq mengatakan, realisasi belanja modal tanah sebesar 43,4%, hal tersebut merupakan belanja modal tanah BLUD bertujuan untuk memperluas lahan RSUD Temanggung.
Sesuai perencanaan kata dia, untuk membeli SHM nomor 437 atas nama Yuani Wijayati dengan nilai realisasi sebesar Rp3,587 miliar dan pengadaan tanah atas SHM nomor 1110 atas nama Eko Pramono dengan realisasi Rp203 juta seluas 508 meter persegi.
Dia menerangkan anggaran belanja modal tanah tersebut tidak dapat terserap sepenuhnya karena tidak tercapai kesepakatan harga dengan penjual SHM Eko Pramono.
Adapun harga yang ditetapkan oleh panitia pengadaan tanah dikemukakan dia, merupakan hasil analisa konsultan independen kantor jasa penilai publik (LJPP) namun belum dapat diterima oleh para penjual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres