Waspada! Jajanan Anak Sekolah dan Makanan Berbahaya Muncul Lagi

Waspada! Jajanan Anak Sekolah dan Makanan Berbahaya Muncul Lagi

Kepala BPOM Semarang menyerahkan bantuan alat pengecekan makanan saat sosialisasi di Omah Kebun Resto Temanggung, Kamis, 22 Juni 2023.-FOTO : SETYO WUWUH/MAGELANG EKSPRES-

Ia menambahkan, saat ini ada sekolah di Banyumas yang sudah membentuk keamanan pangan. Mereka sudah mengikuti pelatihan dan membeli alat untuk mengecek makanan dan jajanan yang dijual di sekolah.

Selain di sekolah, pihaknya juga akan membentuk kader keanaman pangan yang akan menyosialisasikan dan memberikan pemahamanan kepada masyarakat terkait dengan makanan yang sehat.

"Ada dua desa yang akan dibentuk kader yakni, Desa Malebo Kecamatan Kandangan dan Desa Muncar Kecamatan Gemawang," terangnya.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Temanggung Agus Sujarwo mengatakan, tim pengawas makanan di sekolah memang sangat penting dibentuk, mengingat tidak semua makanan maupun jajan sekolah aman untuk dikonsumsi.

BACA JUGA:Luas Lahan Tanam Tembakau Tahun Ini Turun dari 15 Ribu Hektar Menjadi 11,8 Ribu Hektar

Dia berharap, dengan adanya tim pengawas pangan ini, setidaknya mereka bisa mendata pedagang, baik itu pedagang di kantin sekolah maupun pedagang yang berada di lingkungan sekolah.

Sehingga lanjutnya, dengan adanya pendataan pedagang, makanan yang dijual serta bahan yang digunakan untuk membuat makanan, setidaknya akan mengurangi risiko terjadinya hal yang tidak diinginkan.

"Di beberapa sekolah di Temanggung memang sudah dibentuk, tapi memang masih belum maksimal, karena pedagang yang berada di sekitar sekolah selalu berganti orang, susah untuk didata," jelasnya.

Agus berharap, kegiatan ini bisa mengingatkan kepada pelaku dan pelaksana pendidikan sekaligus juga untuk mengantisipasi atas kasus yang terjadi pada anak sekolah. Selain itu dengan kegiatan ini anak-anak sekolah bisa lebih terjaga dari jajan yang menarik tapi belum tentu aman.

"Peran guru bisa melakukan edukasi kepada anak tentang keamanan makanan dan jajanan dan pelaku usaha baik itu kantin sekolah maupun pedagang di sekitar sekolah kita hanya bisa mengimbau dan mengingatkan walaupun berjualan tidak dilakukan di lingkungan sekolah," imbaunya.

BACA JUGA:Hore..! Petani Kegirangan, Harga Kopi Gelondong Basah Tembus Rp11 Ribu Per Kilogram

Kepala Dinas Kesehatan Temanggung Intan Pandanwangi menambahkan, dari sejumlah pantauan di pasar di Temanggung, sampai saat ini memang masih ada makanan dan jajanan yang mengandung bahan berbahaya bagi tubuh, namun jumlahnya sudah jauh berkurang.

Menurutnya, pembentukan kader keamanan pangan di desa ini akan sangat membantu masyarakat dalam memilih dan memilah makanan yang sehat. Selain itu juga bisa ikut mengawasi serta memberikan masukan.

"Terutama untuk makanan siap saji dan jajanan. Setelah bimtek ini ilmunya bisa diterapkan dan ditularkan kepada tetangga dan masyarakat luas," pesannya. (adv/set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres