Tidak Patuh Berobat, 108 ODHA di Wonosobo Lost To Follow-up
Suasana rapat koordinasi (rakor) Komisi Penanggulangan Aids antara Dinkes dan Forkopimda di ruangan Mangunkusumo.-MUKAROM MOHAMMAD-MAGELANG EKSPRES
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Tercatat semenjak 19 tahun silam, Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonosobo temukan sebanyak 108 ODHA (orang dengan HIV/Aids) hilang untuk ditindaklanjuti. Diduga pasien merasa jenuh berobat.
Plt Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes setempat, Sri Purwaningsih menilai faktornya yaitu tekanan psikis dialami pasien.
"108 pasien lost to follow-up, tidak tahu kemana sehingga tidak terpantau oleh kami. Bisa jadi mereka jenuh, atau mungkin merasa tertekan psikisnya oleh lingkungan," ungkap Plt P2PM Dinkes Wonosobo, Sri Purwaningsih, Selasa 27 Juni 2023.
BACA JUGA:ALHAMDULILLAH! Kasus HIV Aids di Wonosobo Turun Signifikan
Ia beberkan, sepanjang rekapitulasi temuan pasien setiap tahunnya, total ODHA yang semestinya dalam perawatan intensif sekitar 621 orang. Namun beberapa di antaranya meninggal.
"Data yang ada sejak tahun 2004 sampai sekarang, selama 19 tahun ini hasil rekapitulasinya seharusnya ada sebanyak 621 pasien yang jalankan perawatan. Tapi kan angka itu berkurang karena ada yang hilang atau juga ada yang sudah meninggal," terangnya.
BACA JUGA:Ditagih Ganjar, ODF di Wonosobo Segera Terbayar Lunas
Sri tegaskan, perhatian pemerintah terhadap ODHA dinilai sudah optimal. Disebutkan, akses pelayanan pemeriksaan hingga pengobatan telah dipermudah.
"Biaya periksa dan beli obat HIV/Aids itu mahal dan pemerintah sudah berikan banyak kemudahan untuk mereka. Puskesmas dan rumah sakit pun gratis untuk pemeriksaan dan pengobatannya. Sehingga tidak ada alasan lagi terkait keterbatasan ekonomi, karena semuanya dipermudah," tegasnya.
Obat yang diberikan oleh layanan kesehatan di Wonosobo yaitu obat ARV (Antiretroviral). Pasien wajib konsumsi setiap hari dan seumur hidupnya.
BACA JUGA:Banyak Korban Jasa Keuangan Ilegal, Dua Indeks Tidak Beriringan
"ARV untuk mengurangi risiko penularan HIV, menghambat perburukan infeksi oportunistik, meningkatkan kualitas hidup penderita HIV, dan menurunkan jumlah virus (viral load) dalam darah sampai tidak terdeteksi," jelas Sri.
"Obat wajib dikonsumsi setiap hari dan harus seterusnya. Karena memang HIV Aids ini belum diketahui dapat disembuhkan. Wajar jika pasien merasa jenuh, tertekan, dan parno," tutupnya. (mg7)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres