Lepas Konvoi Mobil Unit Penerangan, BKKBN Optimistis Capai Target Penurunan Stunting 14 Persen pada 2024

Lepas Konvoi Mobil Unit Penerangan, BKKBN Optimistis Capai Target Penurunan Stunting 14 Persen pada 2024

BKKBN melepas puluhan kendaraan peserta Temu Mobil Unit Penerangan se-Jawa-Sumatera (Temu Mupen Jawara) dari halaman kantor BKKB Pusat di Jakarta, Senin (3/7/2023) pagi.--

Guna merealisasikan target tersebut, BKKBN mengerahkan kekuatan yang dimiliki hingga ke akar rumput. Peran mereka menurut Hasto Wardoyo, diharapkan dapat menjadikan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan penurunan stunting berhasil.

"Tinggalkan cara-cara rutin. Lakukan inovasi dan manfaatkan teknologi. Berikan kontribusi nyata dengan mengedepankan kepentingan masyarakat," tegas Hasto mengingatkan jajarannya.

Adapun ujung tombak BKKBN di lini lapangan adalah Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD) dan sub PPKBD, kader KB hingga Tim Pendamping Keluarga. 

"Mari, bersama para pejuang lini lapangan kita bergerak bersama melakukan percepatan penurunan stunting," kata Hasto Wardoyo, dengan menambahkan bahwa BKKBN memiliki petugas di lini lapangan yang jumlahnya ratusan ribu.

Hasto juga menjelaskan bahwa pelaksanaan program Bangga Kencana dan penurunan stunting dilakukan dengan pendekatan  pentahelix atau multipihak. Artinya, semua pihak bersatu padu mengembangkan inovasi dan pengetahuan dalam upaya menyukseskan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting. 

Pada bagian lain sambutannya, Hasto mengatakan bahwa Sumatera Selatan (Sumsel) merupakan salah satu dari tiga provinsi yang capaian prevalensi stuntingnya berada di posisi ketiga nasional, lebih rendah dari angka nasional.

Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), pada 2021 prevalensi stunting di Sumatera Selatan sebesar 24,8 persen dan turun 18,6 persen di 2022. Angka ini lebih rendah dari prevalensi stunting  nasional  sebesar 21,6 persen di 2022.

"Sebanyak 16 Kabupaten dan kota  di Sumsel telah turun prevalensinya, hanya Kabupaten Banyuasin  justru naik dari 22 persen pada 2021 menjadi 24 persen tahun 2022," ungkap dr. Hasto.

Menurut Hasto, bukan hal mudah menurunkan stunting di Kabupaten Banyuasin. "Ini karena   beberapa wilayahnya  tidak terhubung dengan transportasi darat dan letaknya jauh dari ibukota kabupaten," ujar Hasto.

Kegiatan Temu Jawara ini merupakan salah satu rangkaian Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXX Tahun 2023 yang digelar BKKBN pada 6 Juli 2023 di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Harganas sendiri diperingati di setiap tanggal 29 Juni. 

Total jarak yang akan ditempuh dari Jakarta hingga Palembang sekitar 532 Kilomter dengan waktu tempuh 3 (tiga) hari. Para peserta direncanakan akan tiba di Kota Palembang pada Rabu, 5 Juli 2023. 

Selain untuk memeriahkan Hari Keluarga Nasional, Mupen On The Road dimaksudkan juga sebagai Upaya penggerakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dan KB Program Bangga Kencana. Mupen BKKBN sangat strategis fungsinya untuk menjangkau daerah terpencil yang tidak bisa dilalui oleh mobil biasa, terutama untuk percepatan penurunan stunting. 

Selanjutnya akan bergabung juga Mupen BKKBN Perwakilan Banten, Lampung dan Sumatera Selatan di perbatasan masing-masing Provinsi atau di titik lokasi pelayanan. Adapun Pelayanan dan Baksos yang dilakukan adalah Pelayanan KB, Donor Darah, Khitanan Masal, Pap Smear dan pemberian bantuan kepada keluarga beresiko Stunting dan ibu hamil. Di setiap pemberhentian juga ada Gelar Dagang Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA). (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: bkkbn