Salat Fajar dan Witir, Dua Salat Sunnah yang Tak Pernah Ditinggalkan Rasulullah, Rutinkan!

Salat Fajar dan Witir, Dua Salat Sunnah yang Tak Pernah Ditinggalkan Rasulullah, Rutinkan!

Salat Fajar dan Witir, Dua Salat Sunnah yang Tak Pernah Ditinggalkan Rasulullah, Rutinkan!--

MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID-Jangan sampai meninggalkan salat fajar dan witir. Sebab kedua salat ini merupakan salat sunah yang paling utama. Salat fajar dikerjakan sebelum salat subuh dan salat witir dikerjakan setelah salat isyak hingga menjelang waktu subuh.

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam pun tak pernah meninggalkan salat fajar dan witir baik saat mukim (berada di rumah maupun safar (saat bepergian).

Ibnul Qayyim berkata,"Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassallam di dalam safar senantiasa mengerjakan salat sunah rawatib sebelum subuh dan salat sunah witir dikarenakan dua salat sunah ini yang paling utama di antara salat sunah, dan tidak ada riwayat bahwasanya Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassallam mengerjakan sunah selain keduanya."

BACA JUGA:Kisah Abdullah bin Ummi Maktum, Muadzin Rasulullah dengan Keistimewaannya

Ini menunjukkan bahwa salat fajar dan witir mempunyai keutamaan yang sangat besar. Rasulullah pun tak pernah meninggalkan dua salat sunnah tersebut. Bahkan saat kedua salat sunah ini ditinggalkan karena udzur seperti lupa atau ketiduran maka kita dianjurkan untuk mengqadhanya.
Dalilnya adalah hadits berikut ini :

“Siapa yang tidur tanpa salat witir, atau lupa, hendaknya ia mengerjakannya pada pagi hari atau ketika ingat.” ( HR.Abu Daud dengan sanad yang shahih.)

“Siapa yang belum mengerjakan dua rakaat sebelum salat subuh, maka salatlah setelah matahari terbit.” (HR.Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani).

Rasulullah sebagai panutan umat Muslim saja selalu mengerjakan kedua salat sunah tersebut. Bagaimana dengan umatnya? Sebagai umat Muslim yang taat tentu harus mencontoh Rasulullah.

BACA JUGA:Tak Harus Menjadi Ustadz, Setiap Muslim Punya Kewajiban Berdakwah

Dalam hadits lain, Rasulullah juga tidak pernah meninggalkan salat tahajud meski beliau dalam keadaan sakit. Aisyah menuturkan, “Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan qiyamullail, dan jika beliau sakit, maka beliau salat sambil duduk.” (HR.Abu Daud dan al-Hakim)

Disebutkan juga dalam sebuah hadis bahwa salat tahajud merupakan kebiasaan orang-orang saleh semenjak dahulu. Rasulullah saw bersabda, “Hendaklah kalian mengerjakan qiyamullail, karena qiyamullail itu kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian.” (HR.Ahmad, Tirmidzi, al-Hakim, Baihaqi, Ibnu ‘Asakir, Thabrani dan Ibnu Suni).

Dengan mengerjakan salat sunnah seperti yang dicontohkan Rasulullah maka hati dan hidup kita akan menjadi lebih nyaman dan tentram. Karena Allah Ta'ala akan memberikan apa yang terbaik bagi umatnya yang mengerjakan ketaatan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: