Krisi Air Bersih di Temanggung Makin Meluas, Desa-Desa Mulai Minta Bantuan

Krisi Air Bersih di Temanggung Makin Meluas, Desa-Desa Mulai Minta Bantuan

AIR BERSIH. BPBD Temanggung menyalurkan air bersih di salah satu desa yang sudah mengalami kekurangan air bersih. -Setyo wuwuh/temanggung ekspres-MAGELANG EKSPRES

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Krisis air bersih di Kabupaten Temanggung semakin meluas. Sejumlah desa di kabupaten penghasil tembakau ini mulai meminta bantuan air bersih.

Kasi Darlog Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung Priyo Harjanto menyebutkan, dari 5 dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Temanggung, sudah mulai mengajukan permintaan bantuan air bersih.

Lima kecamatan tersebut yakni, Kecamatan Tlogomulyo, Bulu, Kranggan, Selopampang dan Kecamatan Tembarak. Kelima kecamatan ini memang menjadi daerah langganan rawan kekurangan air bersih saat musim kemarau tiba.

BACA JUGA:30 Bacaleg di Temanggung TMS, Kesempatan Perbaiki Administrasi Hingga 11 Agustus 2023

"Tidak semua desa di lima kecamatan tersebut mengalami kekurangan air bersih, hanya beberapa desa saja di setiap kecamatannya," jelasnya.

Menurutnya, dari lima kecamatan tersebut, dua di antaranya mengalami kekurangan air bersih paling parah, yakni Kecamatan Selopampang dan Kecamatan Tlogomulyo.

"Dusun Dampit di Kecamatan Tlogomulyo dan Desa Tanggulangin di Kecamatan Selopampang," jelasnya.

Priyo menjelaskan, di daerah Dusun Dampit memang setiap musim kemarau panjang sering kekurangan air bersih, karena debit air mulai mengecil. Dalam satu minggu pihaknya menyalurkan air bersih sebanyak dua kali dengan menggunakan dua unit tangki berkapasitas lima ribu liter.

Disampaikan, untuk dropping air sampai hari ini BPBD sudah mengirim sebanyak 22 rit tangki atau sekitar seratus ribuan liter air bersih.

BACA JUGA:Desa di Lereng Sumbing Mulai Kekeringan, BPBD Temanggung Dropping Air Bersih

"Kita mulai melakukan dropping air bersih ini sejak tanggal 21, itu dari Dusun Dampit, Desa Losari, Kecamatan Tlogomulyo. Kita pertahun mesti rutin menyalurkan air bersih. Satu harinya kita jadwalkan mengirim air bersih dua kali, namun jika kondisi berubah atau mendesak adanya permohonan, kita langsung kirim bantuan air," katanya.

BPBD Temanggung mengimbau kepada masyarakat agar jangan melakukan pemborosan air terlebih di daerah rawan kekeringan. Karena menurut Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) puncak kemarau ini pada bulan Agustus.

"Harapan kami masyarakat bisa lebih menghemat penggunaan air, mengingat musim kemarau tahun ini masih panjang," pungkasnya. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres