Kualitas Tembakau Temanggung Tahun Ini Bagus, Petani Inginkan Harga Jual Tinggi

Kualitas Tembakau Temanggung Tahun Ini Bagus, Petani Inginkan Harga Jual Tinggi

TEMBAKAU. Salah satu petani tembakau sedang menata daun tembakau usai dipetik dari kebunnya.-Setyo wuwuh/temanggung ekspres-MAGELANG EKSPRES

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Petani tembakau di Kecamatan Kledung berharap harga jual hasil panen tahun ini jauh lebih baik dari tahun 2022. Pasalnya kualitas tembakau tahun ini dipastikan akan lebih baik seiring cuaca yang semakin mendukung.

Doni (43) salah satu petani tembakau di Kecamatan Kledung menuturkan, dalam waktu dua bulan terakhir ini sudah tidak lagi turun hujan, cuaca ini sangat mendukung untuk panen raya tembakau.

Biasanya kata Doni, kualitas tembakau akan menjadi sangat bagus, manakala tanaman tembakau tidak diguyur hujan selama bulan Juni, Juli hingga Agustus.

"Memang beberapa waktu lalu sempat turun hujan tapi hanya sekali saja, hujan itu justru bagus untuk pertumbuhan tembakau," jelasnya.

BACA JUGA:Jaga Ekosistem, Siswa SMK Mipha Parakan Tebar Ribuan Benih Ikan di Sungai Galeh Temanggung

Menurutnya, dengan membaiknya cuaca saat ini, tidak ada alasan bagi pabrikan untuk membeli tembakau dengan harga murah, apalagi jauh di bawah harga standar.

"Sebenarnya tidak ada lagi alasan pabrikan membeli tembakau dari petani dengan harga murah, karena kualitas tembakau bagus dan cuaca pun sangat mendukung," pungkasnya.

Minimal harapnya, di awal panen raya harga jual tembakau rajangan kering bisa lebih dari Rp60.000 per kilogram. Harga tersebut untuk tembakau dengan kualitas Grade C, sedangkan untuk Grade D, E, F dan seterusnya bisa jauh lebih mahal.

"Kalau gradenya sudah sampai D hingga F harapan kami harga bisa lebih dari Rp100.000 per kilogram. Tidak seperti tahun kemarin harga terbaiknya hanya Rp75.000 dan saat itu rata-rata harga di bawah Rp40.000," ungkapnya.

BACA JUGA:Ketua KPU Temanggung: Pemilu Bukan Hanya Perebutan Kekuasaan

Isrofi (56), petani tembakau lainnya mengatakan, saat ini produksi tembakau diperkirakan akan menurun. Sebab tanaman tembakau saat ini pertumbuhannya tidak bisa maksimal.

"Bulan Mei hujan sudah jarang turun, padahal bulan tersebut tembakau masih butuh air untuk pertumbuhan, sehingga pertumbuhan tembakau menjadi tidak maksimal,dengan demikian akan mengurangi produktivitasnya, kalau kualitasnya justru semakin bagus," katanya.

Petani berharap, pabrikan membeli tembakau dengan harga terbaik, meskipun tidak semahal di tahun 2011, namun harga bisa jauh lebih baik dari tahun 2022.

Menurutnya, pengalaman Petani tembakau di tahun 2011 rata-rata tembakau dibeli dengan harga di atas Rp100.000 bahkan tidak sedikit yang harga jualnya lebih dari Rp200.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres