Ini Alasan Prajurit Nusantara Tidak Memakai Baju Zirah Seperti Ksatria Kerajaan di Eropa

Ini Alasan Prajurit Nusantara Tidak Memakai Baju Zirah Seperti Ksatria Kerajaan di Eropa

Perbedaan baju zirah yang dikenakan bangsa Eropa dan bangsa Nusantara di era lampau bisa terlihat dari foto lukisan (kiri) prajurit Eropa (kanan) lukisan Mahapatih Gajah Mada.-TANGKAPAN LAYAR-CANVA

MAGELANG EKSPRES – Nusantara dikenal sebagai negara atau kerajaan-kerajaan besar. Banyak pandai besi atau yang disebut dengan empu menjadi profesi yang terhormat. Tak ayal banyak senjata-senjata berbahaya yang berhasil diproduksi para elit kerajaan Nusantara di masa lampau.

Namun timbul pertanyaan di benak kita, mengapa prajurit Nusantara tidak pernah memakai baju zirah atau armor ketika peperangan terjadi.

Informasi yang kita dapatkan ketika menyaksikan film-film kolosal pun demikian. Para prajurit terlihat hanya mengenakan jarik atau celana dan bertelanjang dada.

Namun perlengkapan senjata tetap lengkap seperti tombak, pedang, hingga tameng besi.

Dilansir dari kanal YouTube @Jumpa Hamzah ada tiga alasan fundamental mengapa kesatria Nusantara tidak mengenakan baju zirah.

Padahal para empu waktu itu tentu tidaklah sulit memproduksi baju zirah.

BACA JUGA:5 Kerajaan Terbesar di Nusantara yang Memiliki Jutaan Prajurit Siap Perang

Menurut Jumpa Hamzah, bukan berarti tentara Nusantara tidak pernah mengenakan baju zirah. Dalam bahasa Jawa, baju zirah disebut dengan Waju Rante.

"Waju adalah baju dalam bahasa Jawa Kuno sedangkan rante adalah rantai. Jadi mereka mengombinasikan rantai-rantai ini sebagai sebuah armor untuk melindungi tubuh para prajurit," kata Jumpa Hamzah.

Prajurit Kerajaan Nusantara jiga dikenal sebagai para pejuang yang kuat dan memiliki tradisi perang yang kaya.

Namun, satu hal yang membedakan mereka dari prajurit lain terutama di negara-negara Eropa waktu itu adalah prajurit Nusantara tidak memakai baju zirah dalam pertempuran.

Meskipun baju zirah telah menjadi simbol perlindungan dan kekuatan di beberapa negara, prajurit Nusantara memilih jalur yang berbeda.

BACA JUGA:5 Kerajaan Terbesar di Nusantara yang Runtuh Akibat Kalah Perang

Ada beberapa alasan mengapa prajurit kerajaan-kerajaan di Nusantara tidak mengenakan baju zirah dalam peperangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: