Profil Mayjend Achmad Daniel Chardien, Sosok yang Ditangisi Pedagang Asongan di Makodam Bukit Barisan

Profil Mayjend Achmad Daniel Chardien, Sosok yang Ditangisi Pedagang Asongan di Makodam Bukit Barisan

Pelepasan Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjend TNI Achmad Daniel Chardien di Makodam I/Bukit Barisan yang penuh haru.-PENHUMAS-KODAM I/BUKIT BARISAN

MAGELANG EKSPRES -- Kejadian ini mengingatkan kita pada tragedi Timor Timur tatkala TNI menarik diri dari bumi Timor Leste tahun 1999 silam. Banyak dari warga setempat yang menangis, melihat kepergian prajurit TNI tersebut masuk ke galangan kapal.

"Sukses kawanku, selamat bertugas," terdengar teriakan salah satu warga sembari membawa karung goni di kepalanya dalam video penarikan TNI di Timor Leste pada 24 tahun silam.

Tampaknya peristiwa itu terulang sekarang. Namun, bukan di area konflik.

Kesedihan melepas seorang pewira tinggi TNI terjadi di Kodam I/Bukit Barisan.

Dia adalah Mayor Jenderal TNI Achmad Daniel Chardien. Achmad Daniel dimutasi menjadi Asisten Teritorial (Aster) Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

BACA JUGA:Mitos Cukur Rambut Gimbal di Wonosobo, Bila Permintaan Anak Tak Dituruti Gimbal Bisa Tumbuh Lagi

Sebelum jadi Pangdam 1, Achmad Daniel menjabat Wakil Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Wadanpussenif Kodiklatad). Dia merupakan lulusan Akmil tahun 1990, dalam bidang Infanteri pasukan elit Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Peristiwa itu terjadi di saat acara tradisi korps pengantaran dan pelepasan Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin beserta Ny Intan Daniel Chardin. Banyak terlihat prajurit dan ibu Persit yang meneteskan air mata mereka.

Satu per satu anak buahnya menyalaminya, dengan raut muka penuh kesedihan.

Tak jarang mereka mengumbar tangis, karena  kepergian sang jenderal bintang dua tersebut.

BACA JUGA:TNI AL Terjunkan Personel Kopaska Bantu Proses Penyelamatan 8 Penambang Emas yang Masih Terjebak di Banyumas

Achmad Daniel begitu membekas di ingatan para prajurit Kodam 1/Bukit Barisan. Sebab, penggagas Safari Subuh Arafah bukan hanya meninggalkan kenangan manis bagi prajurit, namun juga para pedagang asongan yang berjualan di sekitar kompleks Kodam 1/Bukit Barisan.

Terdengar suara lirih dari para pedagang asongan di balik pagar Markas Kodam 1/Bukit Barisan. Tentus saja, kedekatan batin antara sang jenderal tak hanya dengan para prajuritnya tapi juga terhadap masyarakat ini karena ikatan batin yang begitu kuat.


Pedagang asongan berlari mengejar Mayjend TNI Achmad Daniel Chardien di depan Makodam I/Bukit Barisan--

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: