Hore, UMKM Kota Magelang Bisa Terima Bantuan Modal Sampai Rp15 Juta
Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz berdialog dengan pelaku UMKM di Kota Magelang-HUNI WEJANG-MAGELANG EKSPRES
MAGELANG, MAGELANG EKSPRES -- Pemkot bekerja sama dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk memberikan pinjaman modal bagi pelaku UMKM.
Hal tersebut disosialisasikan lewat program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) yang dihadiri oleh Walikota Magelang, dr Muchamad Nur Aziz di IKM Center, belum lama ini.
Aziz mengungkapkan, selama ini yang menjadi salah satu kendala bagi pelaku UMKM adalah permodalan.
"Ini (bantuan pinjaman PNM) adalah salah satu jalan bagi warga Kota Magelang untuk mendapatkan modal dengan cara bekerja bareng, bergotong royong," katanya.
Selain bantuan pinjaman, akan dilakukan pelatihan dan pendampingan yang kontinyu bagi pelaku UMKM.
BACA JUGA:Istimewanya Magelang dari Kota Sejuta Bunga Hingga Julukan Sakuranya Jawa Tengah
Aziz pun optimistis dengan sinergitas para stake holder, pangsa pasar akan dapat diperluas jangkauannya.
"Sekarang tinggal membuka pasar. Nanti Disperindag dapat bekerja sama dengan Disdikbud, Disporapar dan DLH, jadilah. Pasarnya sudah kita ditangkap," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Magelang, Wawan Setiadi menuturkan, kegiatan ini merupakan bentuk sinergi dan kolaborasi dari pihak-pihak terkait.
"Setelah pasca pelatihan, baik dari program pemberdayaan masyarakat melalui Rodanya Mas Bagia dari tiap RT yang mengusulkan pelatihan, maupun pelatihan yang diselenggarakan Disperindag, termasuk pelatihan yang menggunakan dana APBN dan DBHCHT, masyarakat perlu akses permodalan untuk UMKM," katanya.
BACA JUGA:Stasiun Pertama di Magelang yang Kini Tinggal Sejarah
Pemodalan yang diberikan pun cukup besar. Paling kecil Rp2 juta, Rp5 juta bahkan hingga Rp15 juta.
Wawan berharap pelaku UMKM tidak mengalami kesulitan dalam mengakses permodalan dan dapat terus mengembangkan usahanya. Tak hanya itu, nantinya mereka akan diberikan literasi keuangan sehingga UMKM bisa semakin tumbuh.
"Kadang pelaku UMKM itu susah mengakses modal karena ada BI checking, sedangkan ini tidak ada persyaratan khusus. Nantinya dibentuk berkelompok menggunakan sistem tanggung renteng, artinya kalau salah satu orang tidak bisa mengembalikan, akan ditanggung oleh semua anggota kelompok tersebut," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres