Dicap Jadi Kepala Daerah Termiskin, Ini Tanggapan Walikota Magelang dr Aziz
Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz-WIWID ARIF-MAGELANG EKSPRES
Total jumlah harta kekayaan sebesar Rp4.338.094.617 tersebut dipotong utang sebesar Rp232.000.000 sehingga totalnya adalah Rp4.106.094.617.
BACA JUGA:FANTASTIS! Kekayaan Kabupaten Wonosobo Tahun 2022 Masih Kalah dengan Harga Pemain Anyar MU Musim Ini
Namun selang dua tahun dirinya menjabat Walikota Magelang, harta kekayaan Muchamad Nur Aziz ini justru mengalami penurunan signifikan. Dia memiliki harta kekayaan sebesar Rp1.977.634.572.
Indikator pertama yang memengaruhi besaran laporan harta kekayaan Walikota Magelang itu ada pada penurunan unit dan nilai alat transportasi mesin yang tadinya senilai Rp1.468.000.000 terdiri dari tiga mobil dan satu unit sepeda motor.
Sedangkan saat ini, dr Aziz cuma memiliki dua mobil dengan harga taksiran Rp200.000.000 Toyota Vellfire 2014 dan Rp400.000.000 Honda CRV tahun 2019.
Total harta alat transportasi dan mesin senilai Rp600.000.000 atau turun sebesar Rp868.000.000 dibanding tahun 2020.
BACA JUGA:Jangan Tertipu! Ini Deretan 5 Orang Terkaya di Magelang, Crazy Rich Asli tak Suka Pamer Harta
Selain penyusutan nilai alat transportasi kendaraan, dr Aziz juga memiliki utang yang jumlahnya naik tujuh kali lipat dibandingkan sebelum dirinya menjabat sebagai Walikota Magelang.
Diketahui pada tahun 2020 silam, dr Aziz memiliki utang Rp232.000.000, kini dia memiliki utang sebesar Rp1.666.578.143.
Kendati demikian, Aziz menuturkan bahwa kinerja kepemimpinan daerah dinilai dari kebijakan dan program-program untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bukan dari kemampuan finansial secara individu.
“Kepala daerah itu dihitung dari caranya dia memimpin dan menjalankan program-program. Kalau di Kota Magelang yang jadi prioritas itu kan pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Nah, ini yang akan kita tingkatkan terus,” ucapnya.
BACA JUGA:Strategi Pemkot Magelang Turunkan Angka Kemiskinan, Simak di Sini!
Kota Magelang sendiri saat ini memiliki angka kemiskinan sebesar 6 persen. Jumlah ini menurun drastis dari 8 persen pada saat pandemi Covid-19 tahun 2020-2022 lalu.
“Kita targetkan turun tinggal 5 persen atau bahkan 4 persen. Kita harus bisa mencapai target itu. Saya minta seluruh perangkat daerah bahu membahu bekerja sama untuk melaksanakan amanah ini,” ujarnya.
Sederet program pengentasan kemiskinan itu, sebutnya, beberapa di antaranya sudah berjalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres