Menelusuri Kekayaan Kolang-kaling di Menoreh, Buah Segar Mampu Cegah Osteoporosis

Menelusuri Kekayaan Kolang-kaling di Menoreh, Buah Segar Mampu Cegah Osteoporosis

Gambar pohon aren--pinterest

MAGELANGEKSPRES -- Ternyata di Menoreh Kabupaten terdapat banyak perajin kolang-kaling lho. Penasaran seperti apa? Simak ulasan berikut. 

Siapa sih yang tak tau kolang-kaling? Hampir semua orang tau dan pernah memakannya. Terlebih saat bulan Ramadan. kolang-kaling pasti sering ditemui. 

Kolang kaling berasal dari buah pohon aren atau kawung (arengan pinnata). Warnanya putih dan bentuknya pipih. 

Kolang-kaling biasanya cocok dihidangkan sebagai minuman manis. Contohnya kolak, es campur, dan es kolang-kaling.

Hidangan berbahan kolang-kaling cocok sekali jika disantap saat cuaca sedang panas-panasnya atau bahkan untuk sajian buka puasa. Menyegarkan sekali kan? 

Salah satu daerah penghasil kolang kaling di Kabupaten Magelang yang perlu kamu ketahui berada di wilayah pegunungan Menoreh, tepatnya di Dusun Sigabug Desa Ngargoretno Salaman. Daerah ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Kulonprogo, DIY.

BACA JUGA:Bulan Ramadan, Permintaan Kolang Kaling di Temanggung Naik Berkali Lipat

Untuk sampai ini daerah ini, kamu harus dengan menempuh perjalanan yang cukup berat. Daerah ini letaknya di ketinggian hampir menyentuh 900 mdpl.

Jalanan menanjak dan cukup terjal, bahkan di beberapa bagian harus melewati jalanan yang masih bebatuan. 

Menurut beberapa sumber, di Dusun Sigabung pegunungan Menoreh ini terdapat sekitar 11 dari 25 kepala keluarga yang menjadi perajin kolang-kaling

Di daerah ini memang terdapat banyak pohon kolang-kaling. Selain itu, perajin juga mengambil bahan dasarnya dari Kulonprogo yaitu di wilayah Kecamatan Samigaluh Kulonprogo. Mereka mengambilnya dengan cara 'menebas'. 

Mayoritas pengrajin kolang-kaling di daerah ini mengolah kolang-kaling bersama dengan keluarga atau bisa dikatakan menjadi industri rumah tangga (home industry).

Biasanya yang laki-laki mencari kolang-kaling kemudian memotong-motong dari batangnya, kemudian istri dan anak-anaknya membantu merebus, mengupas hingga merendam sampai layak untuk dijual. 

Beberapa perajin kolang-kaling di pegunungan Menoreh ini mengaku menjual kolang-kaling olahannya di pasar-pasar sekitar. Selain itu, mereka juga menjajakan dagangannya tersebut melalui online di grup-grup Whatsapp. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: