Ngalap Berkah yang Dibolehkan dan Dilarang dalam Islam
Ustadz Muhammad Wasitho--
Maka Nabi Musa berkata kepada pengikutnya dari Bani Israil, "Sungguh kalian adalah kaum yang tidak mengerti (kaum yang bodoh)." (QS. Al-'Araf: 138).
Sudah punya Allah Tuhan yang Maha Esa, Tuhan yang Maha Kuat, Tuhan yang Maha Perkasa, Maha Mampu atas segala sesuatu, kalian malah minta Tuhan yang lemah dari makhluk-makhluk.
Kemudian Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada para sahabat beliau yang ikut dalam safar (jihad menuju Hunain), “Sungguh kalian akan mengikuti jejak umat-umat sebelum kalian."
Hadits ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa mencari berkah pada pepohonan atau bebatuan adalah terlarang dalam Islam bahkan itu termasuk kesyirikan meskipun hatinya meyakini hanya Allah yang mendatangkan manfaat dan berkah. Meskipun meyakini pohon tersebut hanya sebagai sebab. Ini termasuk syirik kecil, tetapi akan mengantarkan kepada syirik akbar, makanya Nabi pun membendungnya.
“Bedanya dengan orang-orang Bani Israil mereka berbuat syirik akbar meminta kepada Nabi Musa untuk melakukan kesyirikan (syirik akbar) minta dibuatkan Tuhan yang disembah selain Allah. Sedangkan sebagian sahabat Nabi yang muallaf, mereka meminta dibuatkan atau ditentukan pohon yang akan dijadikan untuk menggantungkan senjata-senjata perang mereka dalam rangka mencari berkah, dan ini sarana menuju syirik akbar,” terang dia.
Menurut Ustadz Wastho, namun seandainya mereka meyakini bahwa pohon atau bebatuan yang dikeramatkan tersebut mendatangkan manfaat dan mencegah mudharat dengan sendirinya tanpa izin Allah, maka ini jelas syirik akbar. “Makanya Nabi membendung rapat-rapat segala pintu dan celah yang akan menjerumuskan umatnya ke dalam kesyirikan,” imbuhnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres