Serap Aspirasi Seniman Lokal Kota Magelang, PKS Gelar Jagongan Budaya
FOTO BERSAMA. Narasumber dan peserta Jagong Budaya usai acara mengabadikan momen pertemuan.-Foto: Heni agusningtiyas/magelang ekspres-magelangekspres
MAGELANG, MAGELANGEKSPRES - Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS menggelar acara Jagong Budaya Minggu, 8 Oktober 2023, di Taman Kyai Langgeng Kota MAGELANG.
Acara tersebut diadakan sebagai ajang belajar dalam menjaring aspirasi dan masukan dari para seniman-seniman lokal daerah mengenai kebudayaan setempat.
Sekaligus juga meminimalisir citra negatif mengenai PKS sebagaimana pembangunan harus dapat bersinergi dengan budaya di wilayah Magelang (Kabupaten Temanggung, Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Wonosobo). Sehingga terjadi kesinambungan antara para budayawan dan seniman dengan PKS.
Jagong budaya mengundang Susilo Anggoro, Ketua DPP Permadani (Persatuan Masyarakat Budayawan Nasional) Magelang.
Arifin Mustofa, DPRD Jateng dari Fraksi PKS mengatakan, keresahannya terhadap seni budaya sangat besar, sempat memiliki persepsi negatif kepada PKS.
Tahun 2017 ramai isu penolakan wayang di mana-mana. PKS sangat eksklusif dan anti-budaya. Saat ini budaya nusantara dijepit oleh dua sisi, liberalisme (apa-apa boleh) dan militanisme atau kaum pemurnian agama. Di belakang orang-orang militan dicurigai asalnya orang PKS.
"Jagong budaya ini diharapkan mampu menjembatani pelaku budaya untuk menjaga budaya nusantara yang adiluhung. Seperti misal untuk pelaku pewayangan dari permadani. Anggaran pemerintah bisa diprioritaskan untuk dapat menyisipkan event nanggap wayang di acara-acara nasional seperti 17 Agustusan. Tidak semua harus berbahasa inggris seperti eco-park. Selama ini budayawan Magelang anti-PKS karena terkesan mengharamkan budaya-budaya seperti perwayangan," kata Arifin.
BACA JUGA:Mengenal Tari Kuntulan, Seni Tari yang Berasal dari Kota Magelang Tapi Populer di Daerah Lain
Budi Sitepu, Bidang Pendidikan dan Pengembangan di Permadani menjelaskan, dahulu, Partai Golkar sangat gencar dalam mengembangkan budaya di Jawa. PKS seharusnya membuat sebuah brand khas PKS.
"Budaya itu sangat universal. PKS bisa membuat event/festival, pertunjukan wayang kulit di setiap kecamatan," kata Budi.
Sementara, salah satu peserta dialog Adi Sulistyo, mengatakan jika kesenian wayang kulit mewakili generasi muda. Bagaimana mengembalikan nilai-nilai budaya luhur Jawa tidak luntur, sehingga menjadi jati diri bangsa.
BACA JUGA:300 Srikandi Pakem Kota Magelang Ikuti Senam Sehat Bersama Joko Budiyono
"Kami ingin ada ruang untuk diapresiasi agar dapat bermanfaat dan menginspirasi ke orang lain ketika sekarang banyak yang risih dengan budaya wayang kulit,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres