Musim Hujan Jelang Nataru, Disparbud Wonosobo Wanti-wanti Wisatawa

Musim Hujan Jelang Nataru, Disparbud Wonosobo Wanti-wanti Wisatawa

LONGSOR. Tanah longsor di jalur Dieng - Garung via Sikarim belum lama ini.-Tangkapan layar FB-MAGELANG EKSPRES

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Beberapa pekan terakhir, musim hujan sudah mulai intens terasa di seluruh wilayah Kabupaten Wonosobo.

Disparbud mewanti-wanti kepada calon wisnus dan wisman agar lebih waspada, pasalnya Wonosobo merupakan daerah rawan bencana.

"Saya berharap agar calon wisatawan nusantara (wisnus) dan mancanegara (wisman) bisa waspada. Karena kebanyakan objek wisata di Wonosobo berada di kawasan rawan bencana," ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), H Agus Wibowo, Kamis (7/12).

BACA JUGA:Dalam Seminggu Kelurahan Mudal Wonosobo Diterjang Banjir Bandang Dua Kali

Wanti-wanti itu disampaikan kepada calon wisatawan yang akan menikmati hari libur jelang natal dan tahun baru (nataru). Terlebih ia menargetkan angka kunjungan ke Wonosobo tahun ini setidaknya bisa tembus 1,7 orang.

Target tersebut meningkat dari momentum nataru tahun 2022 sebanyak 1,4 juta orang yang telah bertamasya ke Wonosobo. Sehingga perkiraan lonjakan tersebut sekiranya dapat disertai imbauan kewaspadaan.

"Demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan, mohon selain kita harus siap melakukan mitigasi bersama pihak-pihak terkait, agar para wisatawan juga bisa lebih berhati-hati nantinya," tuturnya.

Dari seluruh objek wisata yang terpantau berpotensi terjadinya bencana, khususnya banjir, longsor, dan angin ribut yaitu destinasi yang berada di wilayah dataran tinggi Dieng Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.

BACA JUGA:Laga 12 Besar, PSIW Dipermalukan di Kandang

Sementara menurut Agus wisata di Dieng ini merupakan destinasi primadona yang banyak diminati oleh wisnus dan wisman dari tahun ke tahun ketimbang objek wisata lokal lainnya.

"Hampir seluruh objek wisata kita ada rawan terjadinya bencana, terutama Dieng. Apalagi Dieng ini jadi tujuan terbanyak untuk berlibur. Sekali lagi mohon untuk waspada," pungkasnya.

Menyambung pernyataan tersebut, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Wonosobo Dudy Wardoyo membeberkan, intensitas bencana yang terjadi di Kecamatan Kejajar yaitu tanah longsor.

"Dieng kan dataran tinggi ya, longsor cukup sering ditemukan di Kejajar," ungkapnya saat dihubungi via telepon, Kamis (7/12).

Ia menyampaikan, pihak BPBD sudah siap untuk melakukan kegiatan mitigasi di sejumlah titik. Terutama di jalur-jalur pendakian di kawasan Dieng Wonosobo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres