Menilik Jembatan Plengkung Pitu di Desa Menoreh, Bekas Saluran Irigasi Peninggalan Belanda!

Menilik Jembatan Plengkung Pitu di Desa Menoreh, Bekas Saluran Irigasi Peninggalan Belanda!

Jembatan Plengkung Pitu merupakan jembatan bekas peninggalan Belanda yang digunakan sebagai saluran irigasi di Desa Menoreh. -coretan Djawani-youtube

MAGELANGEKSPRES -- Dalam masa pemerintahan Belanda, Kota Magelang menjadi salah satu pusat perekonomian.

Tidak heran, bila Belanda menunjang Kota Magelang dengan berbagai sarana dan prasarana.

Salah satu sarana prasarana peninggalan Belanda yang masih bertahan hingga saat ini adalah Jembatan Plengkung Pitu. 

Jembatan Plengkung Pitu merupakan jembatan yang dibangun pada tahun 1920 dan berfungsi sebagai saluran irigasi.

BACA JUGA:Sejarah Candi Plaosan Tentang Cinta Beda Agama di Zaman Mataram Kuno

BACA JUGA:Candi Mendut: Candi dengan Desain Arsitektur yang Cukup Unik, Yuk intip Sejarahnya!

Bisa dikatakan, Jembatan Plengkung Pitu adalah saluran irigasi yang berada di atas sungai.

Jembatan Plengkung Pitu terletak di Desa Menoreh, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang.

Desa Menoreh terletak di kaki pegunungan Menoreh bagian barat.

Nama Plengkung Pitu sendiri diambil dari desain jembatan yang memiliki tujuh atau dalam Bahasa Jawa berarti pitu lengkungan setengah lingkaran. 

BACA JUGA:Pesona Candi Selogriyo yang Menyendiri di Bukit Giyanti Windusari Magelang

Jembatan Plengkung Pitu menjadi salah satu bagian dari irigasi induk saluran Tangsi yang dibendung di Desa Krasak.

Jembatan Plengkung Pitu menghubungkan antara Dusun Kempul dan Dusun Beteng.

Kali Kluban membelah sisi timur desa dengan Kali Caren yang berada di sisi barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: