Kriminalitas di Kota Magelang Naik 7 Persen, Kasus Pengeroyokan Paling Menonjol

“Anak-anak (tersangka di bawah umur) ini adalah tanggung jawab kita, dan juga lingkungan terdekat seperti orangtua. Jadi kami harap lingkunah. bisa membentuk kegiatan-kegiatan yang lebih positif," harap Herlina.

Saat menggelar Jumat Curhat di Kampung Bogeman dan Kampung Paten Jurang, Jumat, 29 Desember 2023, Polres Magelang Kota mengadakan kesepakatan bersama warga untuk pencegahan kriminalitas maupun kekerasan remaja.

Kesepakatan itu melahirkan komitmen agar ke depan diadakan pembatasan jam malam.

Jadi, pada pukul 21.00 WIB masing masing orangtua yang memiliki anak diharuskan untuk mengecek keberadaan sang anak.

BACA JUGA:Jelang Tahun Baru, Kejari Kota Magelang Musnahkan 6,2 kg Obat Mercon

“Kita sudah sepakat akan ada jam malam bagi anak. Jadi setelah pukul 21.00 WIB diharapkan anak-anak tetap berada di dalam rumah," tandasnya.

Dominasi kasus kekerasan terhadap anak dan tawuran ini tentu menjadi keprihatinan banyak pihak.

Padahal, bicara soal prestasi anak-anak asal Kota Magelang acapkali meraih capaian luar biasa di kancah regional maupun nasional.

“Kriminalitas yang didominasi oleh remaja tentu menjadi keprihatinan kita. Oleh karena itu, semua elemen harus bersatu guna mencegah aksi kekerasan anak di bawah umur terjadi lagi," imbuh Kabag Ops Polres Magelang Kota AKP Rinto Sutopo.

BACA JUGA:Polres Magelang Kota Terima Alokasi Anggaran 2024 Sebesar Rp61 Miliar

Rinto menilai, banyaknya kasus kriminalitas yang melibatkan anak di bawah umur besar disebabkan karena salah pergaulan.

"Dari salah pergaulan ini kemudian menjadi kenakalan remaja yang bersifat kelompok sehingga timbul sentimen, munculnya perasaan supaya diakui, dan lain sebagainya. Inilah yang patut kita cegah bersama-sama," pungkas mantan Kasat Reskrim Polres Magelang Kota itu. (*)

Sumber: magelang ekspres