Jumlah Perceraian ASN di Wonosobo Naik, Proses Mediasi Cenderung Sulit
ilustrasi Perceraian ASN di Wonosobo--
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Angka perceraian yang berstatus sebagai ASN di Wonosobo mengalami peningkatan. Ketua Badan Penasihatan, Pembinaan, Pelestarian, dan Perkawinan (BP4), Cahyo Sukmana menilai, proses mediasi cenderung sulit untuk sampai menggagalkan rencana perceraian.
"Kita sudah usahakan mediasi, tapi sulit sekali. Dari seluruh pasangan suami istri (pasutri) ASN yang konsultasi, semuanya susah didamaikan," katanya melalui sambungan telepon, Selasa (9/1).
Cahyo Sukmana mengungkapkan, perceraian dari kalangan ASN pada tahun 2023 terdapat sebanyak 5 pasutri. Sementara di tahun sebelumnya sekira 3-4 pasutri. Dan untuk tahun 2024, terdapat 1 pasutri yang tengah menjalani proses mediasi dengannya.
BACA JUGA:Angka Perceraian Masih Tinggi, 1.000 Lebih Janda Baru di Wonosobo
"Januari ini ada 1 pasutri. Kebetulan dua-duanya ini PNS, dan meskipun sudah dimediasi, sepertinya sulit," ungkapnya.
Ia membeberkan, rentetan faktor baik cerai gugat maupun cerai talak, masalahnya ada pada komunikasi antara keduanya yang terlihat sudah tidak hangat, hingga terjadi perselisihan dan memutuskan untuk pisah ranjang.
Tak hanya perselisihan dan pertengkaran saja, beberapa ASN lainnya mengajukan cerai karena kasus kekerasan dalam rumah tangga (kdrt), hingga persoalan antar keluarga baik dari pihak istri ataupun pihak suami.
"Ada yang karena kdrt, pertengkaran. Tapi jarang ada yang disebabkan oleh faktor perekonomian. Mungkin karena kesibukan mereka, jadi komunikasi tidak hangat lagi," ujar Cahyo Sukmana.
BACA JUGA:BPBD Sebut Wonosobo Berstatus Darurat Bencana Alam
Meski Cahyo tak menyebutkan seluruh klien yang berkonsultasi dan berprofesi ASN, namun ia mengungkapkan, sedikit di antara mereka merupakan dari kalangan guru.
"BP4 itu sudah menjalankan prosedur mediasi. Tapi ASN yang kami layani ini rata-rata tidak mau berlama-lama dan ingin segera diberikan berita acara untuk dipersidangkan di pengadilan agama," jelasnya.
Cahyo Sukmana berharap, angka perceraian dari kalangan ASN bisa terus ditekan. Meski jumlahnya hanya menyumbangkan sedikit dari total angka perceraian di Wonosobo, namun ia menginginkan, agar setiap pasutri dapat menarik niatnya untuk berpisah.
"Bagaimanapun kita tidak bisa banyak mencampuri persoalan rumah tangga mereka, tapi saya berharap apapun masalahnya bisa diselesaikan baik-baik," katanya.
BACA JUGA:Tiket Masuk Wisata di Wonosobo Mengalami Penyesuaian Tarif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres