Perputaran Uang Capai Rp 2,5 M, BUMDes Maron Wonosobo Wacanakan Buka Kantong Parkir Baru

Perputaran Uang Capai Rp 2,5 M, BUMDes Maron Wonosobo Wacanakan Buka Kantong Parkir Baru

MENJER. Telaga menjer dipenuhi wisatawan.-Mohammad Mukarom magelangekspres-MAGELANG EKSPRES

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Selama liburan natal dan tahun baru (nataru) lalu, total tiket terjual di Telaga Menjer tembus hingga 50 ribu karcis.

Perkiraan, perputaran uang di objek wisata tersebut mencapai hingga Rp 2,5 miliar hanya dalam kurun waktu dua minggu.

Jumlah kunjungan terpantau meningkat drastis dari hari-hari biasanya, bahkan mampu melampaui target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diteken minimal hanya Rp 100 juta.

BACA JUGA:Harga Cabai Rawit di Wonosobo Turun Drastis, Pedagang: Stoknya Sudah Banyak

Namun usai nataru, pengelola wisata Telaga Menjer justru dapat menyetorkan uang sekira Rp 500 juta.

Demikian disampaikan Direktur Bumdes Sumber Lancar Desa Maron, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, Aris. Ia menyebut, setoran ke daerah selama nataru cukup besar atau over target.

"Kita bahkan over target. Perkiraan saya, Telaga Menjer ini menyumbangkan pemasukan untuk PAD kurang lebih sekira Rp 500 juta," katanya saat dihubungi via telepon, Senin (15/1).

Aris mengira, dari total perputaran ekonomi sepanjang liburan lalu, sudah termasuk akumulasi rata-rata perhitungan uang keluar, minimal sampai Rp 50 ribu perorang.

BACA JUGA:Unboxing Bareng Ex KKP, Farid Gaban: Kita Tawarkan Solusi Lewat Buku

Meliputi pembayaran tiket masuk wisata, parkir kendaraan, menggunakan wahana perahu, hingga perkiraan belanja dan kuliner.

Menurutnya, meningkatnya daya kunjungan tersebut di antaranya karena wisata Telaga Menjer kini menjadi salah satu objek tujuan utama di Wonosobo.

Meskipun begitu, Aris mengakui kerap terkendala akan terbatasnya lahan untuk parkir kendaraan.

"Kendala kita lagi-lagi di parkir. Kita mau kunjungan ramai, tapi tempat parkirnya masih terbatas sehingga ketika nataru waktu itu, banyak pengunjung tak dapat tempat," ungkapnya.

Sejauh ini, wisata tersebut masih memiliki dua titik kantong parkir dan maksimal hanya mampu menampung sebanyak 200 kendaraan setiap lahannya. Kondisinya jomplang jika dibandingkan dengan tingkat mobilitas pengunjung yang tinggi, mencapai hingga seribuan lebih kepala dalam perharinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres