Rasulullah Selalu Memendekkan Khutbah Jumat dan Memperpanjang Shalatnya

Rasulullah Selalu Memendekkan Khutbah Jumat dan Memperpanjang Shalatnya

Rasulullah Selalu Memendekkan Khutbah Jumat dan Memperpanjang Shalatnya--

MAGELANG EKSPRES-Hukum khutbah Jumat adalah wajib. khutbah adalah bagian dari rukun, tidak sah shalat Jumat kecuali dengan khutbah. Artinya shalat Jumat tidak sah apabila tidak ada khutbah sebelumnya.

Sebagaimana yang dilakukan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bahwa khutbah Jumat terdiri dari dua bagian sehingga tidak dianggap khutbah Jumat kecuali dengan dua khutbah.

BACA JUGA:Larangan Ketika Khutbah Jumat, Mengucapkan Salam dan Menjawab Salam

Namun Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam selalu memperpendek khutbah dan memperpanjang shalat Jumat. Artinya waktu khutbah beliau lebih pendek dari shalat Jumat atau Shalat Jumat beliau lebih panjang dari khutbah.

Ada sunnah-sunnah khutbah yang dilakukan oleh khatib atau orang yang melakukan khutbah Jumat. Meneladani Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam, ada sunnah-sunnah yang harus dilakukan oleh khatib, yakni :

1. Mendoakan kaum muslimin

Disunnahkan untuk mendoakan kaum muslimin, baik perkara agama maupun dunia. Kemudian hendaknya mendoakan para penguasa kaum muslimin untuk kebaikan dan taufik kepada mereka, sebagaimana yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lakukan.

Hendaknya diselingi dengan shalawat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan diangkat ketika khatib berdoa dan bershalawat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hendaknya mengangkat suaranya sebisa mungkin.

BACA JUGA:Punya 3 Keutamaan, Yuk Amalkan Sholat Sunnah Dhuha Bagi Para Muslim!

2. Khutbah dalam keadaan berdiri

Khatib hendaknya khutbah dalam keadaan berdiri sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,

وَتَرَكُوكَ قَآئِمٗاۚ

"Dan mereka meninggalkan kamu wahai Muhammad ketika berkhutbah dalam keadaan berdiri." (QS. Al-Jumu'ah: 11).

Hal ini dikuatkan juga dengan hadits Jabir Ibnu Samaran bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika Beliau berkhutbah dalam keadaan berdiri kemudian duduk, kemudian berdiri dan berkhutbah. (Hadits riwayat Muslim).

3. Berdiri di atas mimbar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres